Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Resmob Polsek Tamalanrea berhasil meringkus pelaku pencurian helm yang terjadi di Jalan Perumahan Dosen, Kel. Tamalanrea Jaya, Kec. Tamalanrea, Kota Makassar, Selasa (10/09/19). Pelaku berinisial MR (24) warga Jalan Rappokalling Kecamatan Tallo Kota Makassar.
Kasubbag Humas Polrestabes Makassar Kompol Alex Dareda mengungkapkan saat melakukan aksinya pelaku MR bersama rekannya menggunakan sepeda motor merk yamaha vino warna ungu dan berhasil membawa kabur Helm merk NHK milik korban.
Kejadian berawal saat korban mendatangi rumah temannya di perdos kel. Tamalanrea Jaya kemudian memarkir motor miliknya serta helm disimpan di atas kaca spion.
Pelaku yang berjumlah dua orang berboncengan datang dari arah belakang langsung mengambil helm korban. “Beruntung aksi pencurian tersebut di lihat oleh teman korban sehingga dikejar dan seorang pelaku yakni lelaki MR berhasil dtangkap sedangkan pelaku lainnya berhasil kabur,” jelasnya.
Petugas yang mendapat laporan dari warga bahwa ada pelaku pencurian diamankan oleh warga, menerima laporan tersebut petugas langsung bergerak dan mengamankan pelaku.
Faktor apa yang menyebabkan tindakan kriminalitas seperti pencurian, perampokan, pencopetan, jambret dan lainnya dari aspek sosial-psikologi adalah faktor endogen dan eksogen.
Faktor endogen adalah dorongan yang terjadi dari dirinya sendiri. Jika seorang tidak bijaksana dalan menanggapi masalah yang barang kali menyudutkan dirinya, maka kriminalitas itu bisa saja terjadi sebagai pelampiasan untuk menunjukan bahwa dialah yang benar.
Sementara faktor eksogen adalah faktor yang tercipta dari luar dirinya, faktor inilah yang bisa dikatakan cukup kompleks dan bervariasi. Kesenjangan sosial, kesenjang ekonomi, ketidak-adilan dan sebagainya, merupakan contoh penyebab terjadinya tindak kriminal yang berasal dari luar dirinya.
Pengaruh sosial dari luar dirinya itu misalnya, ajakan teman, tekanan atau ancaman pihak lain, minum-minuman keras dan obat-obatan terlarang yang membuat ia tidak sadar. Hawa nafsu yang sangat hebat dan kuat, sehingga dapat menguasai segala fungsi hidup kejiwaan. Sebab pengaruh ekonomi misalnya karena keadaan yang serba kekurangan dalam kebutuhan hidup, seperti halnya kemiskinan akan memaksa seseorang untuk berbuat jahat.
Kemiskinan merupakan penyebab dari revolusi dan kriminalitas. Kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok. Selain itu, faktor seseorang mencuri karena adanya kesempatan untuk menjadi pencuri.
Faktor lain sehingga seseorang mencuri, mencopet atau melakukan tindak kriminalitas adalah kehendak ingin bebas, keputusan yang hedonistik, dan kegagalan dalam melakukan kontrak sosial. Termasuk juga atavistic trait atau sifat-sifat anti-sosial bawaan sebagai penyebab perilaku kriminal. Faktor lainnya adalah hukuman yang diberikan pada pelaku tidak proporsional atau tidak memberikan efek jera.
Kriminalitas tidak bisa dihilangkan dari muka bumi ini. Adapun yang bisa dilakukan hanya mengurangi terjadinya aksi kriminal, melalui tindakan-tindakan pencegahan. Membatasi kesempatan seseorang bisa mencegah terjadinya tindakan kriminal untuk mencuri.
Kalau pencuri akan melewati pintu masuk dan kita sudah menguncinya, tentunya cara itu termasuk mengurangi kesempatan untuk mencuri. Jika seseorang pelaku aksi jambret atau copet mengambil sesuatu dari diri kita tanpa diketahui, sebaiknya menyimpan sesuatu (barang pada posisi yang mudah kita lihat, ini merupakan cara untuk mengurangi/menghindari terjadinya aksi kejahatan pada diri kita.