Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Aparat Polres Pangkep kembali memperlihatkan perhatiannya kepada seorang bocah bernama Riskun, korban kerusuhan di Wamena beberapa waktu lalu. Bocah Riskun ditinggal mati orang tuanya pada kerusuhan Wamena.
Riskun kini tinggal bersama neneknya di Kelurahan Bonto Matene, Kecamatan Segeri, Kab. Pangkep dikunjungi Kapolsek Segeri, Iptu Sumarto, Rabu (13/11/19). Kedatangan Kapolsek Segeri di kediaman Riskun itu untuk melihat perkembangan sekolah dan kehidupannya bersama keluarganya.
“Anak ini harus tetap semangat dan belajar, agar jadi anak pintar. Kita juga selalu menyampaikan, Riskun tidak sendiri ada selalu Kapolsek yang selalu temani dan teman-teman yang lain,” ucapnya.
Tidak sekadar melihat perkembangan Riskun, kedatangan Kapolsek Segeri juga untuk mengatarkan titipan bantuan berupa santunan uang tunai dari mantan Kapolres Pangkep, AKBP Tulus Sinaga.
“Saya juga datang untuk mengantarkan titipan dari mantan Kapolres Pangkep, pak Tulus Sinaga yang sudah pindah menjadi Kapolres di Mempawah Kalbar, bantuan itu berupa uang untuk kebutuhan sekolahnya,” ucap Sumarto.
Tentu keluarga Riskun sangat bersyukur dengan adanya bantuan dari bapak Tulus Sinaga, mereka juga mendoakan pak Tulus agar selalu sehat, sukses dan cepat naik pangkat di tempat tugas yang barunya,” paparnya.
Kepedulian mantan Kapolres Pangkep merupakan wujud empati Polri kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan. Dalam Islam membantu orang yang susah mempunyai keutamaan yang besar sebab hal itu membuktikan keimanan seorang muslim, dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ’anhuma, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Barangsiapa membantu kebutuhan saudaranya, maka Allah Azza wa Jalla senantiasa akan menolongnya. Barangsiapa melapangkan kesulitan orang Muslim, maka Allah akan melapangkan baginya dari salah satu kesempitan di hari Kiamat dan barangsiapa menutupi (aib) orang Muslim, maka Allâh menutupi (aib)nya pada hari Kiamat.” (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan Ibnu Hibban)
Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam (yang maknanya), “Barangsiapa yang melapangkan satu kesusahan dunia dari seorang mukmin, maka Allah melapangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat.”
Karena balasan itu sesuai dengan jenis perbuatan. Hadits-hadits tentang masalah ini banyak sekali, misalnya sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sesungguhnya Allah menyayangi hamba-hamba-Nya yang penyayang” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan lainnya dari Usamah bin Zaid Radhiyallahu anhu).
Seorang Muslim hendaknya berupaya untuk membantu Muslim lainnya. Membantu bisa dengan ilmu, harta, bimbingan, nasehat, saran yang baik, dengan tenaga dan lainnya.
Seorang Muslim hendaknya berupaya menghilangkan kesulitan atau penderitaan Muslim lainnya. Bila seorang Muslim membantu Muslim lainnya dengan ikhlas, maka Allah Azza wa Jalla akan memberikan balasan terbaik yaitu dilepaskan dari kesulitan terbesar dan terberat yaitu kesulitan pada hari Kiamat.
Oleh karena itu, seorang Muslim mestinya tidak bosan membantu sesama Muslim. Semoga Allah Azza wa Jalla akan menghilangkan kesulitan kita pada hari Kiamat.