Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Puasa Ramadhan hari ke-10, pada Rabu (15/05) sore dijadikan momen bagi Kapolres Gowa Akbp Shinto Silitonga untuk berbagi berkah dengan menggelar buka puasa bersama dengan para tahanan yang menghuni di ruang sel Polres Gowa.
Kegiatan yang digelar di pelataran ruang sel ini, turut diikuti oleh Kasat Tahti Polres Gowa Ipda Adi S bersama Pa Jaga Ipda Husain, serta sejumlah personil lainnya. Berbaur menjadi satu, sebanyak 16 orang tahanan yang menghuni di ruang sel Polres Gowa ini pun berjajar duduk rapih, berdampingan dengan Kapolres dan personil lainnya.
Dalam kesempatan itu, Kapolres pun tak luput memberikan motivasi kepada para tahanan untuk senantiasa tegap semangat dan tidak putus asa selama menjalani hukuman yang kini dihadapinya.
“Dibulan penuh berkah ini, hendaknya dapat dijadikan sarana untuk meningkatkan ibadah sekaligus intropeksi diri atas perbuatan-perbuatan yang telah dilakukan sehingga dapat menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya,” terang Akbp Shinto Silitonga.
Suasana keakraban pun nampak terlihat jelas antara Kapolres dan para tahanan. Raut bahagia dan senyuman juga tersirat di wajah mereka, dimana menu buka puasa kali ini berbeda dari biasanya.Jika mereka setiap harinya hanya makan nasi dan lauk saja, kini ditambah dengan santapan takjil, serta menu yang berbeda.
Banyak amalan yang bisa dilakukan ketika bulan Ramadhan, termasuk yang dilakukan Kapolres Gowa dengan memberikan hidangan buka puasa kepada para tahanan, walau tak seberapa itu bisa menjadi ladang pahala. Maka sudah sepantasnya kesempatan tersebut tidak terlewatkan.
Disalin dari rumaysho.com, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5/192)
Al Munawi rahimahullah menjelaskan bahwa memberi makan buka puasa di sini boleh jadi dengan makan malam, atau dengan kurma. Jika tidak bisa dengan itu, maka bisa pula dengan seteguk air.
Ath Thobari rahimahullah menerangkan, “Barangsiapa yang menolong seorang mukmin dalam beramal kebaikan, maka orang yang menolong tersebut akan mendapatkan pahala semisal pelaku kebaikan tadi. Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi kabar bahwa orang yang mempersiapkan segala perlengkapan perang bagi orang yang ingin berperang, maka ia akan mendapatkan pahala berperang. Begitu pula orang yang memberi makan buka puasa atau memberi kekuatan melalui konsumsi makanan bagi orang yang berpuasa, maka ia pun akan mendapatkan pahala berpuasa.”
Di antara keutamaan lainnya bagi orang yang memberi makan berbuka adalah keutamaan yang diraih dari do’a orang yang menyantap makanan berbuka. Jika orang yang menyantap makanan mendoakan si pemberi makanan, maka sungguh itu adalah do’a yang terkabulkan. Karena memang do’a orang yang berbuka puasa adalah do’a yang mustajab. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda.
“Ada tiga orang yang do’anya tidak ditolak : (1) Pemimpin yang adil, (2) Orang yang berpuasa ketika dia berbuka, (3) Do’a orang yang terdzolimi.” (HR. Tirmidzi no. 2526 dan Ibnu Hibban 16/396), Ketika berbuka adalah waktu terkabulnya do’a karena ketika itu orang yang berpuasa telah menyelesaikan ibadahnya dalam keadaan tunduk dan merendahkan diri.
Apalagi jika orang yang menyantap makanan tadi mendo’akan sebagaimana do’a yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam praktekkan, maka sungguh rizki yang kita keluarkan akan semakin barokah. Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diberi minum, beliau pun mengangkat kepalanya ke langit dan mengucapkan,
“Allahumma ath’im man ath’amanii wa asqi man asqoonii” [Ya Allah, berilah ganti makanan kepada orang yang memberi makan kepadaku dan berilah minuman kepada orang yang memberi minuman kepadaku. (HR. Muslim no. 2055).