Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Pemuda asal Desa Sebaseba, Kecamatan Lamasi, Kabupaten Luwu berinisial SU (20) yang bekerja sebagai nelayan terpaksa diringkus polisi, Senin (06/06/2022). Ia ditangkap atas laporan pencurian handphone di sebuah ruko di Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Wara Selatan.
Plt Kasi Humas Polres Palopo Iptu Patobun mengatakan, kejadiannya pagi buta sekira pukul 05.00 Wita. Dimana saat itu, korban sedang tidur di ruko miliknya. Ketika terbangun, korban mencari handphonenya, namun sudah hilang.
“Pada pukul 05.00 Wita korban terbangun dari tidur hendak mengambil handphone miliknya, namun sudah tidak ada,” kata Patobun, Selasa (7/6/22).
Sesaat kemudian, korban memeriksa lemari dan mendapati lemari tempat penjualan dalam keadaan terbongkar. “Akibat kejadian tersebut korban melapor ke pihak kepolisian,” ucap Patobun.
Usai menerima laporan, Unit Reskrim Polsek Wara Selatan membentuk tim dan melakukan serangkaian penyelidikan. Tim berkoordinasi dengan anggota Polsek Telluwanua Bripka Arman tentang wilayah keberadaan tersangka.
Pelaku berhasil ditangkap di wilayah Kecamatan Lamasi Barat, Kabupaten Luwu, Senin (6/6/22) malam. Selain menangkap pelaku, petugas juga mengamankan barang bukti satu unit handphone, beserta uang tunai.
“Adapun barang bukti yang diamankan satu unit handphone merek OPPO warna hitam dan uang senilai Rp 300 ribu,” jelasnya.
Kasus diatas kembali menambah daftar pencurian di Palopo, sebenarnya faktor apa yang menyebabkan tindakan kriminalitas seperti pencurian, perampokan, pencopetan, jambret dan lainnya, dari aspek sosial-psikologi adalah faktor endogen dan eksogen. Faktor endogen adalah dorongan yang terjadi dari dirinya sendiri.
Jika seorang tidak bijaksana dalan menanggapi masalah yang barang kali menyudutkan dirinya, maka kriminalitas itu bisa saja terjadi sebagai pelampiasan untuk menunjukan bahwa dialah yang benar.
Sementara faktor eksogen adalah faktor yang tercipta dari luar dirinya, faktor inilah yang bisa dikatakan cukup kompleks dan bervariasi. Kesenjangan sosial, kesenjang ekonomi, ketidak-adilan dan sebagainya, merupakan contoh penyebab terjadinya tindak kriminal yang berasal dari luar dirinya.
Pengaruh sosial dari luar dirinya itu misalnya, ajakan teman, tekanan atau ancaman pihak lain, minum-minuman keras dan obat-obatan terlarang yang membuat ia tidak sadar. Hawa nafsu yang sangat hebat dan kuat, sehingga dapat menguasai segala fungsi hidup kejiwaan. Sebab pengaruh ekonomi misalnya karena keadaan yang serba kekurangan dalam kebutuhan hidup, seperti halnya kemiskinan akan memaksa seseorang untuk berbuat jahat.
Kemiskinan merupakan penyebab dari revolusi dan kriminalitas. Kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok. Selain itu, faktor seseorang mencuri karena adanya kesempatan untuk menjadi pencuri.