Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Makassar-Para ulama dan tokoh masyarakat, Tokoh agama, perwakilan buruh, grab, gojek, ormas Islam Sulsel, MUI, organisasi pemuda, akademisi bersama Forkompimda Sulsel menolak gerakan people power. dan menginginkan Sulsel yang Sejuk dan Damai.
Adanya keinginan gerakan people power pasca Pemilu 2019 sangat meresahkan. Tokoh-tokoh daerah dan seluruh elemen masyarakat di Sulsel dan menganggap hal tersebut sebagai tindakan yang mengancam keutuhan NKRI.
Mereka bersama-sama menolak gerakan tersebut demi mewujuudkan Sulsel yang Damai dan Sejuk dengan menandatangani deklarasi kesepakatan bersama menolak People Power dalam Acara Silaturrahmi dan buka puasa bersama MUI Sulsel dengan seluruh elemen masyarakat dalam rangka mewujudkan propinsi Sulsel yang sejuk dan damai yang digelar di hotel Claro Makassar, Jumat (17/5/2019) petang.
Ketua MUI Sulsel KH. Sanusi Baco menghimbau masyarakat, untuk lebih mengutamakan terjalinnya silaturrahmi, dan tidak berupaya untuk mencari kesalahan orang lain.
” Jalin silaturrahmi agar kita tidak saling bermusuhan, jangan sibuk cari kesalahan orang lain tapi sibuklah mencari kesalahan diri sendiri,” pesan KH.Sanusi Baco
Sementara itu gubernur Sulsel Ir.Nurdin Abdullah berharap Warga masyarakat Sulsel untuk tidak terpengaruh mengikuti gerakan people power yang digaungkan oleh sekelompok orang untuk menumbangkan pemerintahan yang sah.
“Jangan ada bertindak diluar hukum, Pemerintah Daerah Sulsel Menolak dengan keras Keinginan people power, mari tunggu keputusan KPU, ” tegas Gubernur Sulsel Ir.Nurdin Abdullah
“People power adalah gerakan inkonstitusional dan merusak tatanan demokrasi yang telah dibangun,” lanjut beliau
Para ulama dan Tokoh masyarakat dan agama di Sulsel juga menandatangani deklarasi bersama menolak People Power dan gerakan inkonstitusional guna mewujudkan Sulsel yang Damai dan sejuk.
Turut bertanda tangan diantaranya, Ketua Dewan masjid, Ormas NU, Muhammadiyah, Muslimat NU, Aisyah FKUB, Walubi, Pengusaha, KNPI, Akademisi, dan Pemerintah Daerah