Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Dua remaja terpaksa harus berurusan dengan hukum. Mereka ialah RI, 17 tahun warga Toraja Utara dan WN, 15 tahun warga Makassar. Keduanya diringkus Satreskrim Polres Palopo lantaran melakukan pencurian motor dan peralatan rumah tangga, Rabu (19/1/2022) dini hari.
Kapolres Palopo, AKBP Muhammad Yusuf Usman mengatakan kedua orang itu melakukan pencurian di dua tempat berbeda. Pertama, keduanya mencuri sepeda motor di pintu gerbang pelabuhan Tanjung Ringgit Palopo.
Aksi keduanya mereka lakukan di Jalan Patang. Kedua pria pengangguran itu mencuri perabotan rumah tangga dan kompor gas di Jalan Patang.
“Awalnya, korban memarkir motornya di depan pintu gerbang pelabuhan. Korban lalu masuk ke pelabuhan. Namun, saat kembali, motornya sudah dibawa kabur pelaku. Korban lalu melaporkan hal itu ke pihak yang berwajib,” jelas Mantan Kasubid Regident Ditlantas Polda Sulsel itu.
Mendapat laporan dari korban, Polisi kemudian melakukan serangkaian penyelidikan. Mereka kemudian mendapatkan informasi identitas pelaku dan keberadaannya.
Pihak yang berwajib kemudian menuju lokasi yang dimaksud. Keduanya pun tak berkutik saat diringkus polisi. Bahkan, saat dilakukan pemeriksaan badan, ditemukan badik milik pelaku.
“Selain itu, juga ditemukan barang curian lainnya. Kami kemudian membawa keduanya beserta barang bukti ke Mapolres Palopo,” jelas Kapolres.
Dari hasil interogasi, kedua pelaku mengaku melakukan pencurian sepeda motor di pintu gerbang pelabuhan Tanjung Ringgit. Selain itu, mereka juga mengakui melakukan pencurian di rumah salah satu warga di jalan patang, tepatnya samping kantor Imigrasi Palopo.
“RI juga mengaku pernah melakukan pencurian satu unit motor beat warna orange di Toraja Utara. Aksinya itu dilakukan sekitar Bulan Januari 2022,” pungkasnya.
Kasus diatas kembali menambah daftar pencurian di Palopo, sebenarnya faktor apa yang menyebabkan tindakan kriminalitas seperti pencurian, perampokan, pencopetan, jambret dan lainnya, dari aspek sosial-psikologi adalah faktor endogen dan eksogen. Faktor endogen adalah dorongan yang terjadi dari dirinya sendiri.
Jika seorang tidak bijaksana dalan menanggapi masalah yang barang kali menyudutkan dirinya, maka kriminalitas itu bisa saja terjadi sebagai pelampiasan untuk menunjukan bahwa dialah yang benar.
Sementara faktor eksogen adalah faktor yang tercipta dari luar dirinya, faktor inilah yang bisa dikatakan cukup kompleks dan bervariasi. Kesenjangan sosial, kesenjang ekonomi, ketidak-adilan dan sebagainya, merupakan contoh penyebab terjadinya tindak kriminal yang berasal dari luar dirinya.
Pengaruh sosial dari luar dirinya itu misalnya, ajakan teman, tekanan atau ancaman pihak lain, minum-minuman keras dan obat-obatan terlarang yang membuat ia tidak sadar. Hawa nafsu yang sangat hebat dan kuat, sehingga dapat menguasai segala fungsi hidup kejiwaan. Sebab pengaruh ekonomi misalnya karena keadaan yang serba kekurangan dalam kebutuhan hidup, seperti halnya kemiskinan akan memaksa seseorang untuk berbuat jahat.
Kemiskinan merupakan penyebab dari revolusi dan kriminalitas. Kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok. Selain itu, faktor seseorang mencuri karena adanya kesempatan untuk menjadi pencuri.
Faktor lain sehingga seseorang mencuri, mencopet atau melakukan tindak kriminalitas adalah kehendak ingin bebas, keputusan yang hedonistik, dan kegagalan dalam melakukan kontrak sosial. Termasuk juga atavistic trait atau sifat-sifat anti-sosial bawaan sebagai penyebab perilaku kriminal. Faktor lainnya adalah hukuman yang diberikan pada pelaku tidak proporsional atau tidak memberikan efek jera.
Kriminalitas tidak bisa dihilangkan dari muka bumi ini. Adapun yang bisa dilakukan hanya mengurangi terjadinya aksi kriminal, melalui tindakan-tindakan pencegahan. Membatasi kesempatan seseorang bisa mencegah terjadinya tindakan kriminal untuk mencuri.