Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Dalam rangka pendisipilan masyarakat terhadap kepatuhan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19, Sat Sabhara Polsek Alla dan jajarannya membagikan masker gratis di wilayah hukum Polsek Alla, Desa Sumillan, Kecamatan Alla, Rabu (14/10/2020).
Pembagian masker gratis tersebut dilaksanakan di beberapa lokasi, diantaranya pasar daerah, pangkalan ojeg serta warga masyarakat yang kedapatan tidak memakai masker.
Dalam giat tersebut, selain membagi-bagikan masker gratis Sat Sabhara Polsek Alla yang dipimpin langsung oleh Kasat Sabhara Polsek Alla, Bripka Mulyadi, Aipda Agunawan, Aiptu Sahabuddin dan Aiptu Wahyudi mengimbau sekaligus mengedukasi masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan serperti wajib memakai masker saat keluar rumah, rajin mencuci tangan serta menjaga jarak.
“Kegiatan pendisiplinan protokol kesehatan terus dilakukan guna memutus mata rantai penyebaran virus covid 19. Selain itu agar warga masyarakat benar-benar disiplin mematuhi aturan protokol kesehatan seperti hidup bersih, cuci tangan, pakai masker dan menjaga jarak,” ucap Bripka Mulyadi.
Menurutnya, penting mematuhi protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19, dalam hal tersebut pihaknya akan terus melakukan langkah pendisiplinan masyarakat guna pencegahan Covid-19.
Lebih lanjut, Ia berharap apa yang dilakukan oleh personil Polsek Alla dapat meningkatkan kesadaran masyarakat agar penularan dan penyebaran Covid-19 tidak terjadi. “Mari kita semua terus berdoa dan berusaha agar pandemi ini cepat berakhir dan kita dapat beraktivitas normal lagi seperti biasanya,” tutupnya.
Sejalan dengan langkah pemerintah, bagi-bagi masker yang dilakukan Sabhara Polsek Alla kepada warga merupakan langkah dalam mencegah penyebaran virus Covid-19 yang semakin meluas.
Dilansir dari Kompas.com, bahwa saat ini, berbagai negara di dunia telah melakukan langkah-langkah sebagai upaya menegakkan jarak fisik (Physical Distancing) ini untuk memperlambat penyebaran Covid-19.
Adapun upaya-upaya tersebut di antaranya adalah menghentikan pertemuan publik, menutup ruang-ruang publik, hingga, menutup sekolah, hingga memberlakukan penutupan total wilayah.
Isolasi diri merupakan bentuk dari social distancing, tetapi ada perbedaan penting dari keduanya. Isolasi diri dan karantina bertujuan untuk mencegah orang yang terinfeksi atau orang yang pernah melakukan kontak dengan mereka yang terinfeksi, untuk menularkan virus.
Sementara, social distancing atau physical distancing merupakan langkah yang lebih luas untuk menghentikan perkumpulan orang yang memungkinkan terjadinya penyebaran infeksi.
Ada alasan yang sangat baik tentang mengapa menjaga jarak menjadi strategi penting dalam mengontrol pandemi Covid-19.
Setiap orang yang terinfeksi virus ini diduga rata-rata menularkan kepada 2-3 orang lainnya dalam tahap awal wabah. Periode inkubasi, yaitu waktu antara infeksi dan gejala diperkirakan adalah sekitar 5 hingga 14 hari.
Jika seseorang terinfeksi dan tetap bersosialisasi seperti biasa, kemungkinan orang tersebut akan menurlarkan ke dua hingga tiga temannya yang kemudian akan menularkan kepada dua hingga tiga orang lainnya.
Sudah ada beberapa bukti yang menjelaskan bahwa tinggal di rumah dan menjaga jarak aman dengan orang lain dapat memperlambat penyebaran dan menghentikan efek domino ini.
Para ilmuwan telah menemukan adanya dua metode potensial untuk mengatasi pandemi ini dengan simulasi populasi di AS dan Inggris.
Pertama, mitigasi, difokuskan hanya pada isolasi mereka yang paling rentan dan mengarantina mereka yang menunjukkan gejala.
Kedua, penekanan, menyertakan semua orang di dalam populasi untuk menerapkan jarak fisik ini. Sementara, mereka yang menunjukkan gejala dan orang-orang di dalam rumah yang sama mengarantina diri sendiri di dalam rumah.