Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Terkait temuan mayat bayi laki-laki yang berada di saluran drainase di Kabupaten Gowa jajaran kepolisian akan melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Saksi berinisial KR (46) yang pertama kali menemukan mayat ini pada Kamis 10 Feb 2022 pukul 13.00 Wita di sebuah saluran drainase di Jl. Sultan Hasanuddin, Kel. Katangka, Kec. Somba Opu, Kab. Gowa.
Kronologis dari temuan tersebut berawal saksi hendak menuju kerumahnya setelah berjualan sekitar pukul 13.00 Wita.
Awalnya saksi menduga sosok mayat bayi laki-laki hanya berupa sampah yang berada di dalam saluran drainase, namun karena curiga kemudian saksi memeriksanya, setelah saksi yakin bahwa temuan tersebut merupakan mayat bayi, lalu saksi melaporkannya kepada Ketua RW setempat selanjutnya kepada Bhabinkamtibmas Kel. Katangka Bripka Muh. Arafah.
Sekitar pukul 13.45 Wita, tim Identifikasi Sat Reskrim Polres Gowa beserta personil Polsek Somba Opu tiba di TKP kemudian malakukan olah TKP selanjutnya mayat bayi laki-laki tersebut di bawa menuju ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sulsel.
“Informasi awal yang ditemukan di TKP bahwa mayat bayi laki-laki tersebut memiliki panjang tubuh kurang lebih 45 cm, hingga saat ini belum ditemukan tanda-tanda yang lebih spesifik dari mayat bayi laki-laki itu,” ujar Kasi Humas Polres Gowa AKP M. Tambunan.
“Benar ada temuan sosok mayat bayi berjenis kelamin laki laki dan mayat tersebut telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara sementara pihak kepolisian Resor Gowa akan melakukan penyelidikan,” tambahnya.
Dari peristiwa diatas kembali kita memetik pelajaran berharga bahwa kematian itu tak bisa dihindari, tidak mungkin ada yang bisa lari darinya. Namun seribu sayang, sedikit yang mau mempersiapkan diri menghadapinya.
Seperti perkataan Umar bin Abdul Aziz, “Aku tidaklah pernah melihat suatu yang yakin kecuali keyakinan akan kematian. Namun sangat disayangkan, sedikit yang mau mempersiapkan diri menghadapinya.” (Tafsir Al Qurthubi)
Ingatlah, tak mungkin seorang pun lari dari kematian,
“Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Jumuah: 8).
Harus diyakini kematian tak bisa dihindari,
“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. An Nisa: 78).
Semua pun tahu tidak ada manusia yang kekal abadi,
“Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu (Muhammad).” (QS. Al Anbiya: 34).
Yang pasti Allah yang kekal abadi,
“Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. Ar Rahman: 26-27).
Lalu setiap jiwa pasti akan merasakan kematian,
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.” (QS. Ali Imran: 185).
Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Yang dimaksud dengan ayat-ayat di atas adalah setiap orang pasti akan merasakan kematian. Tidak ada seseorang yang bisa selamat dari kematian, baik ia berusaha lari darinya ataukah tidak. Karena setiap orang sudah punya ajal yang pasti.” (Tafsir Al Quran Al Azhim, 3: 163).