Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Wujud empati terhadap warga, Bhabinkamtibmas Polsek Wara Polres Palopo Aiptu H. Ruslan bergegas berangkat melaksanakan kerumah duka saat mendengar warga binaanya ada yang meninggal, Ahad (26/12/2021).
Bhabinkamtibmas Kelurahan Dangerakko ini tidak pikir panjang langsung bergegas menuju kediaman warganya yang meninggal dunia karena sakit dan dimakamkan di TPU Kelurahan Mawa.
Hal tersebut ia lakukan sebagai wujud kepedulian dan ungkapan bela sungkawa serta merupakan penghormatan terakhir terhadap warga binaannya.
Selain melakukan sambang dikediaman keluarga duka, Aiptu H. Ruslan juga membantu proses pemakaman di rumah duka serta berkesempatan memikul keranda jenazah dan mengantarkan hingga ke pemakaman umum sebagai wujud penghormatan terakhir kepada jenazah.
“Semoga Almarhum Nurdin Khusnul Khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan,” tutur H. Ruslan kepada keluarga mayit.
Tidak hanya itu, kepada keluarga yang berduka, Aiptu H. Ruslan juga menyampaikan pesan kamtibmas dan mengajak warga tetap mematuhi protokol kesehatan dimasa pandemi Covid-19 saat ini.
Sementara itu Kapolsek Wara AKP Asdar DM secara terpisah mengatakan Bhabinkamtibmas memang diwajibkan hadir ditengah masyarakat khususnya warga binaanya yang dirundung kesusahan atau meninggal dunia agar masyarakat merasa terbantu dan merasa senang atas kehadiran Bhabinkamtibmas.
Sikap Bhabinkamtibmas Polsek Wara terhadap warga yang berduka dengan hadir melayat merupakan wujud kepedulian sosial terhadap masyarakat, selain itu hal tersebut juga merupakan hak seorang muslim terhadap muslim lainnya, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,
“Hak seorang muslim terhadap sesama muslim ada enam yaitu : 1) Jika kamu bertemu dengannya maka ucapkanlah salam, 2) Jika ia mengundangmu maka penuhilah undangannya, 3) Jika ia meminta nasihat kepadamu maka berilah ia nasihat, 4) Jika ia bersin dan mengucapkan Alhamdulillah maka doakanlah ia, 5) Jika ia sakit maka jenguklah dan 6) Jika ia meninggal dunia maka iringilah jenazahnya” (HR. Muslim)
Selain menjadi hak muslim, melayat juga mempunyai pahala yang besar disisi Allah ta’ala, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa melayat jenazah muslim karena iman dan ikhlas, ia menyertainya hingga shalat jenazah dan menyelenggarakan pemakamannya, maka dia membawa pahala dua qirath, satu qirath semisal bukit uhud. Dan barangsiapa ikut shalat jenazah kemudian pulang sebelum jenazah itu dimakamkan, maka ia membawa pulang pahala satu qirath. (HR. Bukhari)
Hal ini (Melayat) juga menjadi cara untuk terus mengingat kematian yang muaranya akan membuat kita betul betul mempersiapkan bekal sebelum ajal menjemput sebab tidak satupun manusia yang bisa lari dari kematian, “Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. An Nisa: 78).
Dengan mengingat kematian juga membuat kita menjadi manusia yang cerdas, dari Ibnu Umar, ia berkata, “Aku pernah bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, lalu seorang Anshor mendatangi beliau, ia memberi salam dan bertanya, “Wahai Rasulullah, mukmin manakah yang paling baik?”
Beliau bersabda, “Yang paling baik akhlaknya.” “Lalu mukmin manakah yang paling cerdas?”, ia kembali bertanya. Beliau bersabda, “Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam berikutnya, itulah mereka yang paling cerdas.” (HR. Ibnu Majah no. 4259. Hasan kata Syaikh Al Albani).