Rabu, Februari 19, 2025

Polisi Peduli, Bhabinkamtibmas Polsek Tombolopao Bantu Warga Turunkan Batang Bambu

Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Bripka Suherman, personil Polsek Tombolopao Gowa yang di tugaskan selaku Bhabinkamtibmas di Kel. Tamaona terbilang aktif di setiap kegiatan positif warganya.

Seperti pada Sabtu (9/11), Bripka Suherman tampak membantu warga binaannya Imran (53) di Ling. Bontopanno menurunkan batang bambu dari atas mobil. Pasalnya, bambu tersebut akan di gunakan Imran dalam acara resepsi pernikahan anaknya yang akan datang.

Keaktifan Bripka Suherman di wilayah binaannya merupakan buah penekanan dari Kapolres Gowa Akbp Shinto Silitonga Sik., Msi selama ini.

Masih segar di ingatan kita orang nomor satu di jajaran Polres Gowa ini tiada hentinya mendorong personilnya untuk berkreasi dan berinovasi dalam pelaksanaan tugas terkhusus Bhabinkamtibmas di tekankan untuk selalu hadir sebagai pembawa solusi disetiap permasalahan warga sekaligus sebagai penggerak disetiap kegiatan positif warganya.

Secara terpisah Kapolsek Tombolopao Gowa Iptu H. Jamarang saat di temui mengatakan, “Bhabinkamtibmas Polsek Tombolopao terbilang aktif di Kelurahan/Desa binaannya, sehingga kehadiran Polisi dapat di rasakan oleh masyarakat”, tutup Jamarang.

Aksi simpati yang ditunjukkan oleh Bhabinkamtibmas Polsek Tombolopao yang sigap membantu warga mendorong mobil yang mogok merupakan salah satu upaya yang dapat menumbuhkan empati masyarakat terhadap keberadaan Polri.

Dalam rangka membangun empati antara Polri dan masyarakat, perlu dipahami kedua kemampuan ini yakni kemampuan saling mempercayai dan kemampuan empati. Empati adalah kunci membina kepercayaan dari masyarakat. Rasa percaya atau trust relevan sekali dalam kondisi sosial tertentu.

Dalam kehidupan masyarakat, Polisi memainkan banyak peran sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Mengatur lalu lintas, menegakkan hukum, menyidik perkara, memelihara keamanan dan ketertiban, dan melindungi keselamatan warga negara adalah sebagian dari tugas polisi. Istilah yang sering digunakan adalah melayani, melindungi, dan mengayomi.

Walaupun peran polisi sangat banyak, atau karena peran polisi sangat banyak, pengetahuan masyarakat mengenai polisi, motif polisi, dan tanggapan atau respons polisi, sangat terbatas. Ada ketidaktahuan dan ketidakpastian di masyarakat luas mengenai kinerja polisi. Pada saat yang sama, dengan peran yang banyak tersebut, yang disertai dengan kewenangan yang dimiliki polisi berdasarkan konstitusi dan undang-undang, polisi memiliki peluang dan kesempatan untuk mengecewakan harapan-harapan masyarakat. Anggota Polri ada yang melakukan korupsi, pungutan liar, dan penyalahgunaan wewenang lainnnya.

Supaya kepercayan pulih, Polri bisa mengembangkan norma dan kode etik yang mewajibkan anggota supaya tidak mengkhianati warga masyarakat yang memercayainya.

Jika warga masyarakat bertemu dengan banyak polisi yang jujur, dan hanya sesekali mendapatkan polisi yang tak jujur, maka kepercayaan masyarakat akan meningkat. Selanjutnya, polisi akan memiliki reputasi atau nama baik. Kalau institusi Polri memiliki reputasi dan nama baik, anggota polisi akan merasa berkepentingan menjaga reputasi dan nama baik polisi di mata warganegara. Pada gilirannya pula, masyarakat akan semakin mempercayai polisi.

Polisi yang memiliki empati tinggi memiliki kemampuan menyelesaikan masalah yang lebih tinggi juga. Karena polisi berusaha memahami dan peduli dengan kebutuhan, kepentingan, dan keprihatinan masyarakat, maka polisi memiliki bekal informasi dan pengetahuan yang diperlukan supaya profesinya dapat dijalankan lebih baik.

Related Posts

1 of 1,627
error: Mohon maaf tidak bisa klik kanan !! Terima Kasih