Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Salah satu upaya yang dilakukan Bhabinkamtibmas Polsek Alla Briptu Muh Yusuf untuk terus menjalin kemitraan yang baik dengan pihak sekolah adalah dengan mendatangi SMA Negeri 3 Enrekang, Rabu (01/12/2021).
Disana Briptu Muh Yusuf memantau Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sekaligus memberikan motivasi belajar kepada para siswa dan menyampaikan himbauan-himbauan Kamtibmas serta tentang prokes Covid-19.
Adapun tujuan dari kegiatan Bhabinkamtibmas sambang ke sekolah SMA Negeri 3 Enrekang tersebut untuk menjalin kemitraan dan mendekatkan diri dengan dunia pendidikan yang ada di wilayah desa binaan sekaligus memberikan motivasi dan semangant belajar kepada Siswa-siswi SMA Negeri 3 Enrekang di saat pandemi wabah covid-19 agar para siswa siswi memperhatikan tentang protokol kesehatan diantara selalu memakai masker, cuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak serta menjaga kebersihan diri maupun lingkungan di saat sekolah.
Selain itu Bhabinkamtibmas Briptu Muh Yusuf Juga memberikan motivas kepada siswa siswi untuk selalu giat belajar supaya menjadi anak yang pintar dan nantinya menjadi anak yang berguna bagi nusa dan bangsa.
Briptu Muh Yusuf juga mengajak siswa-siswi SMA Negeri 3 Enrekang untuk selalu taat kepada orang tua dan patuh kepada Bapak-Ibu gurunya serta jaga kebersihan lingkungan sekolah dan untuk adik-adik yang perempuan tidak perlu menggunakan perhiasan yang berlebihan.
Mengakhiri sambang Bhabinkamtibmas mengingatkan semua pihak sekolah SMA Negeri 3 Enrekang, untuk selalu bisa bekerja sama dalam menghadapi Covid-19, “Karena kita aman beraktivitas dengan protokol kesehatan, ayo patuhi protokol kesehatan dimanapun kita berada untuk meminimalisir penyebaran Covid-19,” ucapnya.
Pemantauan PTM (Pembelajaran Tatap Muka) yang dilakukan Bhabinkamtibmas Polsek Alla adalah untuk mendukung pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) yang menyatakan pembelajaran tatap muka dilakukan secara terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.
Dilansir dari nasional.kontan.co.id Direktur Sekolah Dasar, Kemdikbudristek, Sri Wahyuningsih menegaskan, prinsip atau konsep pembelajaran tatap muka di masa pandemi Covid-19 dilakukan secara terbatas sebagaimana arahan Presiden Jokowi. Pembelajaran tatap muka secara terbatas maksimal 50% anak-anak belajar di sekolah. Pembelajaran dilakukan maksimal 2 jam sampai 3 jam setiap kali pembelajaran dilakukan.
Sri mengatakan, kurikulum khusus pembelajaran tatap muka telah disiapkan. Yakni kurikulum yang berisi capaian kompetensi dasar (KD) esensial.
Ia menyebut, terdapat keuntungan dan kekurangan dalam menerapkan dalam pembelajaran daring. Diantaranya, ada orang tua yang mengeluh anaknya tidak maksimal mengikuti pembelajaran daring ketika harus menghadapi laptop atau device-device yang mereka miliki.
Kemudian juga ada orang tua yang merasa tidak maksimal bisa mendampingi putra putrinya belajar karena sejumlah alasan. Seperti orang tua harus bekerja, faktor ekonomi, tidak bisa mempersiapkan device atau juga karena faktor keterbatasan orang tua mengikuti kebutuhan pembelajaran.
“Ini satu fenomena yang mengakibatkan kurang efektifnya pembelajaran dari rumah yang diikuti anak-anak kita. Sehingga pemerintah merasa perlu untuk mengeluarkan kebijakan pembelajaran tatap muka secara terbatas di masa pandemi untuk mengurangi terjadinya learning loss pada anak-anak kita,” kata Sri dalam diskusi virtual yang ditayangkan Youtube Lawan Covid19 ID beberapa waktu lalu.