Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Aparat Polsek Mamajang mengamankan empat remaja di pusat berbelanjaan di Makassar usai melakukan pencurian. Keempat remaja tersebut berinisial, NK (16), FS (16), JR (19) dan NI (20).
Panit 2 Opsnal Polsek Mamajang Ipda Agustinus Tambing mengatakan, keempat pelaku diamankan bermula dari laporan pihak security mall. “Pelapor mengamakan pelaku yang terpantau CCTV sedang memasukkan beberapa potong pakaian di badannya”, ujarnya.
Melihat gelagat tersangka itu, pihak keamanan dengan berkoordinasi pihak Polsek Mamajang menangkap kempat tersangka. “Barang-barang yang telah diambil itu tidak bayar di kasir. Akhirnya kami menangkap keempatnya,” katanya.
Dari hasil penangkapan tersangka, berhasil diamankan barang bukti 2 celana pendek kaos merek nevada dan 1 celana jeans warna biru merek nevada. Kepada polisi, tersangka mengaku melakukan pencurian beberapa kali di sejumlah mall di Makassar
Tersangka juga mengaku, bahwa kendraan yang dipakai dia parkir di area parkiran salah satu toko didepan mall. Pelaku ini dijerat pasal 363 KUHP.
Kasus diatas kembali menambah daftar pencurian di Makassar, sebenarnya faktor apa yang menyebabkan tindakan kriminalitas seperti pencurian, perampokan, pencopetan, jambret dan lainnya, dari aspek sosial-psikologi adalah faktor endogen dan eksogen. Faktor endogen adalah dorongan yang terjadi dari dirinya sendiri.
Jika seorang tidak bijaksana dalan menanggapi masalah yang barang kali menyudutkan dirinya, maka kriminalitas itu bisa saja terjadi sebagai pelampiasan untuk menunjukan bahwa dialah yang benar.
Sementara faktor eksogen adalah faktor yang tercipta dari luar dirinya, faktor inilah yang bisa dikatakan cukup kompleks dan bervariasi. Kesenjangan sosial, kesenjang ekonomi, ketidak-adilan dan sebagainya, merupakan contoh penyebab terjadinya tindak kriminal yang berasal dari luar dirinya.
Pengaruh sosial dari luar dirinya itu misalnya, ajakan teman, tekanan atau ancaman pihak lain, minum-minuman keras dan obat-obatan terlarang yang membuat ia tidak sadar. Hawa nafsu yang sangat hebat dan kuat, sehingga dapat menguasai segala fungsi hidup kejiwaan. Sebab pengaruh ekonomi misalnya karena keadaan yang serba kekurangan dalam kebutuhan hidup, seperti halnya kemiskinan akan memaksa seseorang untuk berbuat jahat.
Kemiskinan merupakan penyebab dari revolusi dan kriminalitas. Kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok. Selain itu, faktor seseorang mencuri karena adanya kesempatan untuk menjadi pencuri.
Faktor lain sehingga seseorang mencuri, mencopet atau melakukan tindak kriminalitas adalah kehendak ingin bebas, keputusan yang hedonistik, dan kegagalan dalam melakukan kontrak sosial. Termasuk juga atavistic trait atau sifat-sifat anti-sosial bawaan sebagai penyebab perilaku kriminal. Faktor lainnya adalah hukuman yang diberikan pada pelaku tidak proporsional atau tidak memberikan efek jera.
Kriminalitas tidak bisa dihilangkan dari muka bumi ini. Adapun yang bisa dilakukan hanya mengurangi terjadinya aksi kriminal, melalui tindakan-tindakan pencegahan. Membatasi kesempatan seseorang bisa mencegah terjadinya tindakan kriminal untuk mencuri.