Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Dalam rangka upaya pencegahan penyebaran Covid-19, personel Polsek Tanete Riattang Polres Bone terus menggelar Operasi Yustisi terhadap pengendara yang tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
Operasi Yustisi digelar di depan Mako Polsek Tanete Riattang dipimpin oleh Pawas (Perwira Pengawas) Aiptu Makmur, Jumat (21/01/2022) pagi.
Aiptu Makmur yang memimpin Operasi Yustisi mengatakan dalam oprasi yustisi memberhentikan pengendara yang tidak disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan utamanya dalam penggunaan masker.
“Petugas Operasi Yustisi menghimbau kepada pengendara tentang pentingnya menerapkan protokol kesehatan utamanya,saat beraktivitas diluar rumah wajib menggunakan masker mengingat saat ini pandemi Covid-19 belum berakhir,” ujarnya.
Kapolsek Tanete Riattang Poles Bone Kompol Andi Ikbal, S.Pd., M.H saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya terus melakukan operasi yustisi bagi masyarakat pengguna jalan agar lebih disiplin lagi dalam menerapkan protokol kesehatan.
“Diminta kepada maysrakat agar tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, wajib memakai masker saat beraktivitas diluar rumah serta menghindari kerumunan,” tutup Kapolsek.
Operasi Yustisi yang digelar Polsek Tanete Riattang untuk mendisiplinkan warga memakai masker sejalan dengan langkah pemerintah, sebab hal ini merupakan salah satu langkah dan upaya dalam mencegah penyebaran virus Covid-19 yang semakin hari semakin meluas.
Dilansir dari Kompas.com, bahwa saat ini, berbagai negara di dunia telah melakukan langkah-langkah sebagai upaya menegakkan jarak fisik (Physical Distancing) ini untuk memperlambat penyebaran Covid-19.
Adapun upaya-upaya tersebut di antaranya adalah menghentikan pertemuan publik, menutup ruang-ruang publik, hingga, menutup sekolah, hingga memberlakukan penutupan total wilayah.
Isolasi diri merupakan bentuk dari social distancing, tetapi ada perbedaan penting dari keduanya. Isolasi diri dan karantina bertujuan untuk mencegah orang yang terinfeksi atau orang yang pernah melakukan kontak dengan mereka yang terinfeksi, untuk menularkan virus.
Sementara, social distancing atau physical distancing merupakan langkah yang lebih luas untuk menghentikan perkumpulan orang yang memungkinkan terjadinya penyebaran infeksi.
Ada alasan yang sangat baik tentang mengapa menjaga jarak menjadi strategi penting dalam mengontrol pandemi Covid-19.
Setiap orang yang terinfeksi virus ini diduga rata-rata menularkan kepada 2-3 orang lainnya dalam tahap awal wabah. Periode inkubasi, yaitu waktu antara infeksi dan gejala diperkirakan adalah sekitar 5 hingga 14 hari.
Jika seseorang terinfeksi dan tetap bersosialisasi seperti biasa, kemungkinan orang tersebut akan menurlarkan ke dua hingga tiga temannya yang kemudian akan menularkan kepada dua hingga tiga orang lainnya.
Sudah ada beberapa bukti yang menjelaskan bahwa tinggal di rumah dan menjaga jarak aman dengan orang lain dapat memperlambat penyebaran dan menghentikan efek domino ini.
Para ilmuwan telah menemukan adanya dua metode potensial untuk mengatasi pandemi ini dengan simulasi populasi di AS dan Inggris.
Pertama, mitigasi, difokuskan hanya pada isolasi mereka yang paling rentan dan mengarantina mereka yang menunjukkan gejala.
Kedua, penekanan, menyertakan semua orang di dalam populasi untuk menerapkan jarak fisik ini. Sementara, mereka yang menunjukkan gejala dan orang-orang di dalam rumah yang sama mengarantina diri sendiri di dalam rumah.