Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Personel Kepolisian Sektor Rilau Ale Resor Bulukumba dipimpin Kapolsek IPTU H. Amri mendatangi TKP Kasus Pembunuhan di Dusun Lemponge Desa Karama Kecamatan Rilau Ale, Senin (19/04/2021).
Korban Pembunuhan ini bernama Aliani Binti Alimin, Umur 34 Tahun Pekerjaan Kepala Dusun Katangka Desa Karama.
Mewakili Kapolres Bulukumba Kapolsek Rilau Ale IPTU H. Amri mengatakan penemuan mayat ini pertama kali ditemukan oleh Kammisi yang melihat korban Aliani sedang tersungkur didepan rumah kediamannya dan bersimbah darah lalu kemudian Kammisi memanggil Abd Latif untuk membantu melihat dan memeriksa korban.
nnmun ternyata korban sudah dalam keadaan Meninggal Dunia ( MD), kemudian kedua saksi mengangkat korban masuk kedalam rumahnya.
Korban mengalami beberapa luka bekas benda tajam di sekujur badannya.
Melalui Kapolsek Rilau Kapolres Bulukumba menyampaikan belum diketahui pasti motif kejadian pembunuhan ini karena olah TKP dan pendalaman keterangan saksi-saksi masih dilakukan, inisial terduga pelaku sudah kami kantongi dan sementara di lakukan pengejaran.
“Kami Imbau kepada keluarga korban agar tidak melakukan main hakim sendiri dan menyerahkan kasus tersebut kepihak Polsek Rilau Ale guna proses hukum lebih lanjut,” ucap Kapolsek Rilau Ale Iptu H. Amri.
Dari sisi psikologis hingga kenapa orang begitu berani mengahabisi nyawa korbannya yakni diurutan pertama adanya pribadi yang terlalu obsesif , pada kondisi ini boleh dibilang biasanya dialami oleh orang-orang yang belum dewasa dan butuh perhatian lebih. Sehingga ketika mereka kehilangan rasa cinta dan kasih sayang, maka dalam pikirannya kekerasan adalah jalan terakhir untuk menyudahi semuanya.
Mereka yang terlalu Agresif juga sangat berisiko melakukan tindakan kekerasan juga pembunuhan. Seolah-olah tak ada rasa takut dalam diri mereka. Orang dengan sifat agresif cenderung spontan dan berani. Orang-orang tipe ini mudah terpancing dalam kemarahan, sehingga tak segan untuk melakukan tindakan kekerasan pada orang lain.
Orang yang tertutup juga berbahaya. Orang dengan tipe tertutup boleh dibilang jarang berinteraksi dengan orang lain, sehingga ketika mereka kesal akan sesuatu hanya akan dipendam seorang diri. Bahayanya kemarahan yang menumpuk bisa saja meledak ketika masalah besar yang dia hadapi sudah menemui jalan buntu. Kadang kondisi demikian memaksa orang untuk berbuat kekerasan pada orang lain.
Menjadi pendendam, juga dapat memunculkan berbagai persoalan baru dikemudian hari. Ketika dia merasa disakiti maka dia dapat membalas rasa sakit hai itu dengan sesuatu yang lebih kejam dari apa yang dia alami.
Rasa Trauma yang mendalam juga dapat menyebabkan terjadi tindak kekerasan dan pembunuhan. Pengalaman-pengalam buruk dimasa lampau membuat seseorang berusaha melindungi dirinya sendiri dari hal-hal buruk yang dia anggap dapat hadir kembali di kehidupannya.
Itulah beberapa kondisi psikososial yang sangat mungkin mempengaruhi seseorang hingga akhirnya tega membunuh orang lain di sekitar mereka. Tentunya masih banyak motif pembunuhan lain. Bahkan motif politik, SARA, faktor ekonomi pun bisa menjadi faktor tindak kekerasan hingga pembunuhan, belum juga termasuk berbagai persoalam kehidupan yang bisa menjadi pemicu begitu entengnya orang tanpa rasa takut untuk membunuh sesamanya.