Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Sebagai rasa empati dan rasa belasungkawa kepada keluarga Almarhum Anhar Saharuddin Bin H Damang, salah satu warga Kampung Macinna Dusun Kalibara Desa Batara, Kecamatan Labakkang, Kabupaten Pangkep, Bhabinkamtibmas Polsek Labakkang Polres Pangkep Aipda Sumardi bersama Babinsa Sertu Abd Kadir hadir di tengah-tengah keluarga almarhum, Sabtu (04/4/2020).
Sehubungan dengan situasi Pandemi Covid 19, Bhabinkamtibmas Polsek Labakkang Polres Pangkep juga didampingi dari Puskesmas Taraweang dengan tujuan untuk mencegah penyebaran virus Corona Covid 19 dengan melakukan pemeriksaan Skrining kepada masyarakat yang datang melayat di rumah duka walaupun Almarhum Ashar Saharuddin Bin H Damang meninggal dikarenakan penyakit jantung Sesuai bukti surat keterangan kematian dari Dokter Puskesmas Molawe Kabupaten Konawe Utara.
Kapolsek Labakkang Polres Pangkep IPTU H.Muhammad.Hs Melalui Bhabinkamtimas Aipda Sumardi,S.H melayat ke rumah duka dan menyampaikan turut serta berbela sungkawa yang sedalam – dalamnya dan mendoakan Almarhumah semoga segala amal ibadahnya di terimah di sisi ALLAH SWT dan segala dosa – dosanya di ampuni serta Keluarga yg di tinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran,” ucap Aipda Sumardi.
Sikap empati yang ditunjukkan Bhabinkamtibmas Polsek Labakkang terhadap warga yang meninggal dengan hadir melayat merupakan wujud kepedulian sosial terhadap warganya, selain itu hal tersebut juga merupakan hak seorang muslim terhadap muslim lainnya, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,
“Hak seorang muslim terhadap sesama muslim ada enam yaitu : 1) Jika kamu bertemu dengannya maka ucapkanlah salam, 2) Jika ia mengundangmu maka penuhilah undangannya, 3) Jika ia meminta nasihat kepadamu maka berilah ia nasihat, 4) Jika ia bersin dan mengucapkan Alhamdulillah maka doakanlah ia, 5) Jika ia sakit maka jenguklah dan 6) Jika ia meninggal dunia maka iringilah jenazahnya” (HR. Muslim)
Selain menjadi hak muslim, melayat juga mempunyai pahala yang besar disisi Allah ta’ala, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa melayat jenazah muslim karena iman dan ikhlas, ia menyertainya hingga shalat jenazah dan menyelenggarakan pemakamannya, maka dia membawa pahala dua qirath, satu qirath semisal bukit uhud. Dan barangsiapa ikut shalat jenazah kemudian pulang sebelum jenazah itu dimakamkan, maka ia membawa pulang pahala satu qirath. (HR. Bukhari)
Hal ini (Melayat) juga menjadi cara untuk terus mengingat kematian yang muaranya akan membuat kita betul betul mempersiapkan bekal sebelum ajal menjemput sebab tidak satupun manusia yang bisa lari dari kematian, “Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. An Nisa: 78).
Dengan mengingat kematian juga membuat kita menjadi manusia yang cerdas, dari Ibnu Umar, ia berkata, “Aku pernah bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, lalu seorang Anshor mendatangi beliau, ia memberi salam dan bertanya, “Wahai Rasulullah, mukmin manakah yang paling baik?”
Beliau bersabda, “Yang paling baik akhlaknya.” “Lalu mukmin manakah yang paling cerdas?”, ia kembali bertanya. Beliau bersabda, “Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam berikutnya, itulah mereka yang paling cerdas.” (HR. Ibnu Majah no. 4259. Hasan kata Syaikh Al Albani).