Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Wujud belasungkawa, Bhabinkamtibmas Polsek Wara Aiptu M. Abdu Liso melayat disalah satu rumah warga binaannya yang sedang berduka, di BTP Bogar Kelurahan Salekoe, Kecamatan Wara Timur, Kota Palopo, Minggu (06/02/2022).
Saat dikonfirmasi Aiptu M.Abdu Liso mengatakan salah satu warga binaannya Almarhum H. Asri Halim, di Kompleks BTP Bogar Blok D kelurahan Salekoe, Kecamatan Wara Timur, Kota Palopo, meninggal dunia karena sakit.
“Jenazah Almarhum H. Asri Halim, nantinya akan dikebumikan Tempat Pemakaman Keluarga di Jerrae Surutanga,” kata Aiptu M.Abdu Liso.
Dalam kesempatan itu juga, Aiptu M.Abdu Liso memberikan ucapan turut berdukacita atas meninggalnya Almarhum kepada keluarganya.
“Sebagai Bhabinkamtibmas Polsek Wara Polres Palopo, kami turut berdukacita atas meninggalnya almarhum, semoga amal dan ibadahnya di terima di sisi yang Maha Kuasa, dan Keluarga yang ditinggalkannya diberikan kesabaran dan ketabahan,” pungkasnya.
Tak hanya untuk melayat ke rumah duka, Personil Bhabinkamtibmas Polsek Wara tersebut juga melakukan kegiatan pengawalan jenazah menuju ke tempat Pemakaman Umum (TPU).
Aiptu M. Abdu Liso juga mengimbau kepada pelayat yang akan mengantar jenazah ke TPU purangi, agar tidak mengganggu pemakai jalan lain, serta pengendara motor harus tertib selama diperjalanan.
Sikap Bhabinkamtibmas Polsek Wara terhadap warga yang berduka dengan hadir melayat merupakan wujud kepedulian sosial terhadap sesama, selain itu hal tersebut juga merupakan hak seorang muslim terhadap muslim lainnya, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,
“Hak seorang muslim terhadap sesama muslim ada enam yaitu : 1) Jika kamu bertemu dengannya maka ucapkanlah salam, 2) Jika ia mengundangmu maka penuhilah undangannya, 3) Jika ia meminta nasihat kepadamu maka berilah ia nasihat, 4) Jika ia bersin dan mengucapkan Alhamdulillah maka doakanlah ia, 5) Jika ia sakit maka jenguklah dan 6) Jika ia meninggal dunia maka iringilah jenazahnya” (HR. Muslim)
Selain menjadi hak muslim, melayat juga mempunyai pahala yang besar disisi Allah ta’ala, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa melayat jenazah muslim karena iman dan ikhlas, ia menyertainya hingga shalat jenazah dan menyelenggarakan pemakamannya, maka dia membawa pahala dua qirath, satu qirath semisal bukit uhud. Dan barangsiapa ikut shalat jenazah kemudian pulang sebelum jenazah itu dimakamkan, maka ia membawa pulang pahala satu qirath. (HR. Bukhari)
Hal ini (Melayat) juga menjadi cara untuk terus mengingat kematian yang muaranya akan membuat kita betul betul mempersiapkan bekal sebelum ajal menjemput sebab tidak satupun manusia yang bisa lari dari kematian, “Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. An Nisa: 78).
Dengan mengingat kematian juga membuat kita menjadi manusia yang cerdas, dari Ibnu Umar, ia berkata, “Aku pernah bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, lalu seorang Anshor mendatangi beliau, ia memberi salam dan bertanya, “Wahai Rasulullah, mukmin manakah yang paling baik?”
Beliau bersabda, “Yang paling baik akhlaknya.” “Lalu mukmin manakah yang paling cerdas?”, ia kembali bertanya. Beliau bersabda, “Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam berikutnya, itulah mereka yang paling cerdas.” (HR. Ibnu Majah no. 4259. Hasan kata Syaikh Al Albani).