Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Personil Polsek Sinjai Barat Polres Sinjai Bripka Suherman selaku Ka Spkt menghadiri malam takziah di rumah duka almarhumah Puang Tene di Lingk.Kayutanang Kelurahan Tassililu Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai, Senin (26/10/2020) malam.
Kehadiran petugas dari Polsek Sinjai Barat Bripka Suherman untuk takziah ini, sebagai wujud rasa kepedulian dan empati kepada warga masyarakat yang sedang berduka karena keluarganya meninggal dunia.
Pada kesempatan tersebut Bripka Suherman bersama masyarakat mendengarkan ceramah agama yang dibawakan oleh Al ustas Abd Kadir yang isinya antara lain mengajak kepada hadirin untuk selalu mengingat akan kematian,serta mempersiapkan bekal yang akan dibawa mati yaitu tentunya dengan amal kebaikan melaksanakan perintah dan menjauh larangannya ucap.
Kehadiran Bripka Suherman sebagai bentuk kepedulian dan Empati terhadap warga untuk ikut berbela sungkawa atas meninggalnya almahumah dan memberikan dorongan moril kepada keluarga yang ditinggalkan agar tetap tabah menghadapi cobaan dan tak lupa mendoakan Almarhumah.
Sikap Bripka Suherman yang meluangkan waktu untuk melayat warganya yang berduka merupakan wujud kepedulian sosial terhadap warganya, selain itu hal tersebut juga merupakan hak seorang muslim terhadap muslim lainnya, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,
“Hak seorang muslim terhadap sesama muslim ada enam yaitu : 1) Jika kamu bertemu dengannya maka ucapkanlah salam, 2) Jika ia mengundangmu maka penuhilah undangannya, 3) Jika ia meminta nasihat kepadamu maka berilah ia nasihat, 4) Jika ia bersin dan mengucapkan Alhamdulillah maka doakanlah ia, 5) Jika ia sakit maka jenguklah dan 6) Jika ia meninggal dunia maka iringilah jenazahnya” (HR. Muslim)
Selain menjadi hak muslim, melayat juga mempunyai pahala yang besar disisi Allah ta’ala, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa melayat jenazah muslim karena iman dan ikhlas, ia menyertainya hingga shalat jenazah dan menyelenggarakan pemakamannya, maka dia membawa pahala dua qirath, satu qirath semisal bukit uhud. Dan barangsiapa ikut shalat jenazah kemudian pulang sebelum jenazah itu dimakamkan, maka ia membawa pulang pahala satu qirath. (HR. Bukhari)
Hal ini (Melayat) juga menjadi cara untuk terus mengingat kematian yang muaranya akan membuat kita betul betul mempersiapkan bekal sebelum ajal menjemput sebab tidak satupun manusia yang bisa lari dari kematian, “Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. An Nisa: 78).
Dengan mengingat kematian juga membuat kita menjadi manusia yang cerdas, dari Ibnu Umar, ia berkata, “Aku pernah bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, lalu seorang Anshor mendatangi beliau, ia memberi salam dan bertanya, “Wahai Rasulullah, mukmin manakah yang paling baik?”
Beliau bersabda, “Yang paling baik akhlaknya.” “Lalu mukmin manakah yang paling cerdas?”, ia kembali bertanya. Beliau bersabda, “Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam berikutnya, itulah mereka yang paling cerdas.” (HR. Ibnu Majah no. 4259. Hasan kata Syaikh Al Albani).