Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Polsek Tallo berhasil meringkus pelaku pencurian dengan kekerasan (begal) yang terjadi di Jalan Sunu depan Bank BNI kecamatan Tallo Makassar.
Dua pelaku berhasil diamankan yakni lelaki TF alias Oppi (21) dan HA (16) diamankan oleh Tim Opsnal Polsek Tallo diback up oleh Unit Resmob Polda Sulsel, Kamis (14/2/19).
Kasubbag Humas Polrestabes Makassar AKP Alex Dareda, Jumat (15/2), menerangkan, berawal tim mengamankan Oppi selaku yang meminjam motor dan digunakan melakukan aksi kejahatan (curas). Hasil pengembangan, selanjutnya polisi kembali mengamankan HA merupakan teman Oppi melakukan aksi kejahatannya.
Kedua pelaku melakukan curas dengan mengancam korbannya menggunakan senjata tajam. Oppi berperang sebagai joki mengemudi motor dan eksekutor, dan HA mengancam korban menggunakan badik.
“Pelaku menghentikan sepeda motor korban kemudian mengancam menggunakan badik dan merampas Handphone korban,” ucap AKP Alex.
Kini kedua pelaku diamankan di Polsek Tallo bersama barang bukti berupa satu HP OPPO A3 S warna ungu, satu bilah badik dan sepeda motor Yamaha Fino untuk dilakukan proses hukum. (Humas Polrestabes Makassar)
Pengamat Sosial khusus masalah kemiskinan dari Universitas Indonesia, Priadi Permadi mengatakan, fenomena pelaku aksi begal yang terjadi pada sejumlah kota besar di Indonesia merupakan bentuk kejahatan kriminal yang sejajar dengan masalah ekonomi. Kesenjangan sosial dan kesulitan hidup yang terjadi menjadi salah satu faktor pemicu kejahatan pelaku pembegalan di jalanan.
Pemicu lainnya kemudian ditambah dengan tidak adanya pemerataan lapangan kerja membuat masyarakat terutama pemuda dengan pendidikan rendah semakin sulit untuk mencari penghasilan. Untuk itu, masalah inilah yang utamanya perlu diatasi.
Tak hanya itu, menurut Priadi, faktor kriminal itu juga didorong dengan adanya iklan maupun film di televisi yang menunjukkan hidup bergelimangan harta. Akibatnya, orang pun akan menggunakan segala cara agar bisa menjadi seperti itu.
Selain itu, faktor penegakan hukum pun tak luput dari perannya dalam meningkatkan jumlah kriminalitas. Dengan jumlah aparat kepolisian yang kurang, ditambah faktor ekonomi para penegak hukum tersebut, menjadi faktor lainnya kriminalitas seperti pembegalan meningkat.
“Seharusnya penegak hukum pun memberikan hukuman yang setimpal bagi para pelaku kriminal tersebut. Jangan sampai kasus anak jalanan yang kemudian ditangkap dan bebas setelah ditebus menjadi salah satu faktor membuat anak jalanan tersebut berani melakukan kriminalitas lebih tinggi,” ucapnya.
Solusi yang dapat dilakukan untuk menghindarkan anak-anak dalam masalah seperti ini terutama orang tua dan pemerintah. Para orangtua seharusnya bersikap ekstra hati-hati dan memantau secara rutin setiap tahap perkembangan anaknya. Lalu pemerintah harus bekerja lebih maksimal lagi dalam mensejahterakan rakyatnya.
Misalnya, meringankan biaya pendidikan agar anak-anak memiliki ilmu dan skill yang bisa digunakan untuk meringankan beban orang tua mereka. Lalu memberikan dana/uang jatah bulanan kepada warga miskin. Membatasi jumlah penduduk tiap tiap pulau, sehingga tidak ada pertumbuhan yang terlalu tinggi di salah satu pulau/ pemindahan orang–orang ke pulau lain.
Penulis : Harmeno