Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap penghuni ruang tahanan seperti kabur, Ka Spkt I Polsek Tanete Riattang Polres Bone Aiptu Ruslan melakukan pengecekan ruang tahanan (Rutan), Rabu (24/08/2022).
Pengecekan ruang tahanan rutin dilakukan setiap hari mulai dari pagi, siang dan malam hari, selain mengecek jumlah tahanan, mengecek kesehatan tahanan juga mengantisipasi adanya barang-barang terlarang didalam ruang tahanan.
“pengecekan ruang tahanan sebagai bentuk tanggung jawab personil yang melaksanakan tugas piket untuk memantau secara langsung kondisi keamanan ruang tahanan dan untuk memeriksa kemungkinan adanya barang – barang terlarang di dalam ruang tahanan,” ucap Aiptu Ruslan.
Ditempat terpisah kapolsek Tanete Riattang Kompol Andi Ikbal saat dikonfirmasi mengatakan pengecekan ruang tahanan tersebut dilakukan untuk mengecek jumlah tahanan, mengecek kesehatan tahanan juga mengecek keamanan ruang tahanan.
“Pihakya akan terus melakukan pengecekan ruang tahanan demi mengantisipasi hal buruk terjadi terhadap penghuni ruang tahanan maupun ruang tahanan,” tutup Kompol Andi Ikbal.
Pengecekan yang dilakukan personel Polsek Tanete Riattang di Rutan merupakan bentuk antisipasi terhadap situasi dimana belakangan ini banyak terjadi peristiwa tahanan kabur.
Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Adrianus Meliala memaparkan ada dua faktor yang menyebabkan tahanan nekat melarikan diri dari sel.
Pertama ada unsur lalai didalam penjagaan, tidak adanya kerja sama antar petugas untuk berjaga dan yang kedua adalah fasilitas yang buruk.
Dia menambahkan, faktor pertama adalah yang paling berbahaya. Dengan adanya kelalaian dalam bertugas ketika sedang berjaga malam, mampu mencoreng institusi pertahanan negara dalam mengawasi tahanan.
Adrianus juga meminta pihak kepolisian memperbaiki fasilitas tahanan agar tidak lagi kebobolan.
Kasus tahanan kabur menjadi tantangan bagi kepolisian. Kasus seperti ini menjadi persoalan klasik, terutama di polsek-polsek dengan struktur tahanan tidak berstandar. Sarana yang tak memadai lagi-lagi menjadi faktornya.