Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Begini wujud sinergitas antar aparat dengan warga di Kabupaten Gowa saat bergotong royong mengevakuasi pohon tumbang di Jalan Dg. Tata, Lingkungan Mangasa, Kelurahan Pandang-pandang, Senin (25/11/19).
Adalah Bhabinkamtibmas Polsek Somba Opu Aipda Muh. Ismail dan Babinsa Peltu Sirajuddin yang kembali memperlihatkan eksistensinya sebagai bagian dari masyarakat.
Gotong royong tersebut berawas saat Aipda Muh. Ismail sebagai Bhabinkamtibmas bersama Babinsa senantiasa mendatangi warganya untuk mengetahui keadaan dan situasi diwilayahnya terutama warganya lalu menyampaikan beberapa pesan dan himbauan kamtibmas kepada warga.
Aipda Muh. Ismail kemudian mendapat laporan dari warga bahwa ada pohon tumbang diwilayahnya tepatnya dipinggir tanggul Sungai Jeneberang maka dengan sigap datang kemudian melakukan koordinasi dengan warga setempat agar sesegera mungkin menyingkirkan pohon yang tumbang dari jalan.
Sesuai arahan Kapolres Gowa Akbp Boy FS. Samola bahwa kegiatan sambang yaitu untuk mempererat tali silaturahmi antara Polisi dengan warga masyarakat serta mengetahui langsung kondisi diwilayahnya guna menunjang program kerja Kapolri untuk menjaga harkamtibmas.
Selain menjalin rasa gotong royong antar aparat dan masyarakat, kegiatan seperti ini juga menjadi salah satu cara mendekatkan diri dengan masyarakat, seringnya bersama-sama dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan, baik kerja bakti maupun pertemuan-pertemuan desa serta acara adat istiadat.
Kegiatan kerja bakti ini juga untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan karena merupakan bentuk ibadah, dan selain itu dengan kerja bakti juga untuk memupuk rasa kebersamaan dan silaturahmi antar warga sehingga terbina kerukunan dan rasa toleransi antar warga.
Dengan suasana gotong royong ini diharapkan dapat tercipta kemitraan antara aparat TNI-Polri khususnya dengan masyarakat, karena kemitraan dengan masyarakat merupakan langkah positif dalam menekan bahaya gangguan kamtibmas.
Kerja bakti dimaksudkan juga untuk bertemunya antar warga karena kesibukan sehari-hari, dalam kerja bakti ini kita dapat menikmati susana sambil bersenda gurau yang dapat menimbulkan kegembiraan dan keakraban antar warga.
Dalam kerja bakti para pejabat RT ataupun pemerintahan dapat memberikan semangat dan pengarahan dalam masalah kebersihan, sampah dan kebijakan pemerintahan. Hanya dibutuhkan kemauan/niat dari para pejabat pemrintah setempat untuk turun kelapangan.
Kerja bakti merupakan kegiatan yang tidak mengharapkan imbalan uang, dilakukan secara sukarela, hasilnya dapat dinikmati bersama-sama, dalam situasi sekarang ini memang sulit dilakukan karena kesibukan dan rasa egoisme dari pribadi.
Kerja bakti merupakan sarana kebersamaan antar warga guna membantu tercapainya kenyamanan desa dengan melakukan pembangunan-pembangunan yang bermanfaat bagi desa bersangkutan.
Karena semua warga terutama pria berkumpul sedangkan ibu-ibu menyiapkan makan dan minum ala kadarnya, menjadikan rasa saling gotong royong dalam kerja bakti tersebut akan menciptakan kerukunan yang mungkin sulit dicapai pada kesempatan lain. Inilah momentum untuk membangun kerukunan antar warga.
Selain menumbuhkan rasa gotong royong, kerja bakti dengan tujuan menjaga kebersihan lingkungan memiliki beberapa manfaat, antara lain:
1. Terhindar dari penyakit yang disebabkan lingkungan yang tidak sehat.
2. Lingkungan menjadi lebih sejuk.
3. Bebas dari polusi udara.
4. Air menjadi lebih bersih dan aman untuk di minum.
5. Lebih tenang dalam menjalankan aktifitas sehari hari.