Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Perkelahian pelajar antar siswa SMK YPLP PGRI 1 dan SMPN 27 berhasil diselesaikan secara kekeluargaan melalui jalur mediasi oleh Bhabinkamtibmas Polsek Tamalate, Kamis (17/02/2022).
Pelaksanaan mediasi dilakukan di ruang guru SMK YPLP PGRI 1 Makassar Jln. Dg. Tata dengan disaksikan orang tua kedua belah pihak serta guru masing masing sekolah.
Nampak Babinkamtibmas Parang Tambung Aiptu Herman Sanji bersama Bhabinkamtibmas Balang Baru Aipda Firmawan didampingi pihak sekolah memediasi kedua pihak dan dibuatkan surat pernyataan.
“Alhamduliialh dari hasil mediasi yang kami lakukan bersama pihak keluarga dan juga disaksikan dari guru dan kepsek akhirnya permasalahan kedua pihak diselesaikan secara kekeluargaan dan bukan melalui jalur hukum dengan membuat pernyataan diantaranya mengingat kedua pihak masih dibawah umur dan juga masih ingin melanjutkan sekolah serta berjanji untuk tidak lagi mengulangi perbuatan mereka,” Kata Aiptu Herman Sanji.
Pihak sekolah SMK YPLP PGRI mengapresiasi kinerja babinkamtibmas yang berhasil menyelesaikan konflik pelajar yang bertikai. Terima kasih banyak buat bapak polisi yang sudah melakukan mediasi sehingga kedua pihak sepakat untuk damai,” pungkasnya.
Perkelahian antar siswa seperti diatas diharapkan tidak lagi terjadi, disalin dari kompasiana.com, diantara kiat terhindar dari kenakalan remaja adalah peran maksimal orangtua di rumah, orang tua berperan sebagai sebagai pembentuk karakter dan pola pikir dan kepribadian anak. Oleh karena itu, keluarga merupakan tempat dimana anak-anaknya pertama kali berkenalan dengan nilai dan norma.
Walaupun di dalam keluarga tidak terdapat rumusan kurikulum dan program resmi dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, akan tetapi sifat pembelajaran di dalam keluarga sangat potensial dan mendasar.
Perhatian juga diberikan orang tua agar anaknya mendapatkan prestasi di sekolahnya dan kelak dapat tercapai cita-cita anaknya selain itu anaknya agar mampu menjadi pribadi yang mandiri. Bimbingan dan perhatian dari orang tua sangat diperlukan oleh anaknya dalam proses pencapaian prestasi belajarnya.
Jadi dengan kata lain, perhatian orang tua merupakan faktor utama dalam membimbing, mengarahkan, dan mendidik anaknya di kalangan keluarga sehingga anaknya menjadi generasi penerus yang lebih baik.
Perhatian dan teladan orang tua akan dicontoh anak-anaknya dalam pembentukan karakter anaknya. Orang tua sebagai pengasuh dan bertanggung jawab penuh kepada anaknya baik di lingkungan keluarga maupun di lingkungan sekolah.
Adapun beberapa bentuk pengawasan orang tua terhadap anaknya, seperti selalu berkomunikasi kepada anak, agar tahu perkembangan anak, dan anak pun tidak sungkan mau bercerita kepada Orang Tua apa yang terjadi dilingkungan sekolahnya, teman-temannya, dengan begitu orang tua bisa memberikan masukan, motivasi, nasihat yang berguna kepada anak.
Orang tua sedapat mungkin harus melakukan pendekatan terhadap anak-anaknya. Sehingga tidak ada jarak antara orangtua dengan anak, sekaligus pada kesempatan tersebut orangtua bisa menyisipkan bagaimana dampak negatif.
Selanjutnya peran guru di sekolah juga cukup manjur untuk memberikan arahan pemikiran bagi anak didik agar tidak melakukan penyimpangan seksualitas.
Juga dengan memperkuat ilmu agama di kalangan anak didik sehingga mereka benar-benar memahami bahwa penyimpangan yang dilakukan menjadi sebuah kejahatan atau dosa.