Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Polisi Wanita (Polwan) Polres Gowa bersama ASN dan Ibu-ibu Bhayangkari Cabang Gowa menggelar kegiatan bagi-bagi Takjil (Paket buka puasa) ke pengendara yang melintas di Jalan Wahid Hasyim atau didepan Bank Sulselbar, Kamis (21/4/2022).
Kegiatan tersebut menyambut bulan suci ramadhan sekaligus bertepatan dengan Hari Kartini yang jatuh pada hari ini.
Namun pada kegiatan tersebut ada yang menarik perhatian saat Polwan Polres Gowa nampak terlihat mengenakan baju kebaya sambil berdiri di pinggir jalan menanti para pengendara. Masing-masing terlihat membagikan takjil ketika pengendara menghampiri mereka.
Ketua Bhayangkari Cabang Gowa Ny. Uut Tri Goffarudin.P yang diwakili Kabag SDM Polres Gowa Kompol Erra Suryaningtyastuti SSI.,S.I.K. mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan bentuk Kepedulian antar sesama saat menjalankan ibadah puasa dan wujud perhatian wanita di hari Kartini ini.
“Di bulan suci ramadhan ini dimana bertepatan dengan Hari Kartini, maka dari itu Polwan Polres Gowa, ASN dan Bhayangkari turun langsung membagikan takjil ke Pengendara sekaligus memberikan coklat sebagai bentuk kasi sayang wanita kepada sesama atau orang yang dikasihi,” ungkapnya.
Kompol Erra Suryaningtyastuti menjelaskan terkait Polwan Polres Gowa mengenakan baju kebaya dalam rangka menyambut Hari Kartini. Dirinya mengaku turut mengenang perjuangan Kartini sebagai tokoh emansipasi perempuan.
Melalui perjuangan seorang Kartini, Kompol Erra Suryaningtyastuti berharap dimomen Bulan Suci Ramahdhan dan Hari Kartini ini pihaknya akan terus melakukan yang terbaik baik dalam menjalankan tugas sehari-hari dan Mengayomi, Melayani sekaligus mendekatkan diri kepada masyarakat.
Adapun takjil yang dibagikan oleh Polwan Polres Gowa, ASN dan Bhayangkari sebanyak 250 buah dan dibagikan langsung ke para pebentor, pengendara maupun anak-anak yang melintas dilokasi tersebut.
Aksi bagi takjil yang dilakukan oleh Polwan Polres Gowa merupakan kebaikan besar, karena bulan Ramadhan ini benar-benar kesempatan terbaik untuk beramal. Bulan Ramadhan adalah kesempatan menuai pahala melimpah.
Banyak amalan yang bisa dilakukan ketika itu agar menuai ganjaran yang luar biasa. Dengan memberi sesuap nasi, secangkir teh, secuil kurma atau snack yang menggiurkan, itu pun bisa menjadi ladang pahala. Maka sudah sepantasnya kesempatan tersebut tidak terlewatkan.
Disalin dari rumaysho.com inilah janji pahala yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebutkan,
“Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5/192)
Al Munawi rahimahullah menjelaskan bahwa memberi makan buka puasa di sini boleh jadi dengan makan malam, atau dengan kurma. Jika tidak bisa dengan itu, maka bisa pula dengan seteguk air.
Ath Thobari rahimahullah menerangkan, “Barangsiapa yang menolong seorang mukmin dalam beramal kebaikan, maka orang yang menolong tersebut akan mendapatkan pahala semisal pelaku kebaikan tadi. Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi kabar bahwa orang yang mempersiapkan segala perlengkapan perang bagi orang yang ingin berperang, maka ia akan mendapatkan pahala berperang. Begitu pula orang yang memberi makan buka puasa atau memberi kekuatan melalui konsumsi makanan bagi orang yang berpuasa, maka ia pun akan mendapatkan pahala berpuasa.”
Diantara keutamaan lainnya bagi orang yang memberi makan berbuka adalah keutamaan yang diraih dari do’a orang yang menyantap makanan berbuka. Jika orang yang menyantap makanan mendoakan si pemberi makanan, maka sungguh itu adalah do’a yang terkabulkan. Karena memang do’a orang yang berbuka puasa adalah do’a yang mustajab. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda.
“Ada tiga orang yang do’anya tidak ditolak : (1) Pemimpin yang adil, (2) Orang yang berpuasa ketika dia berbuka, (3) Do’a orang yang terdzolimi.” (HR. Tirmidzi no. 2526 dan Ibnu Hibban 16/396), Ketika berbuka adalah waktu terkabulnya do’a karena ketika itu orang yang berpuasa telah menyelesaikan ibadahnya dalam keadaan tunduk dan merendahkan diri.
Apalagi jika orang yang menyantap makanan tadi mendo’akan sebagaimana do’a yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam praktekkan, maka sungguh rizki yang kita keluarkan akan semakin barokah. Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam diberi minum, beliau pun mengangkat kepalanya ke langit dan mengucapkan,
“Allahumma ath’im man ath’amanii wa asqi man asqoonii” [Ya Allah, berilah ganti makanan kepada orang yang memberi makan kepadaku dan berilah minuman kepada orang yang memberi minuman kepadaku. (HR. Muslim no. 2055).
Dengan banyak berderma melalui memberi makan berbuka dibarengi dengan berpuasa itulah jalan menuju surga. Dari ‘Ali, ia berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya di surga terdapat kamar-kamar yang mana bagian luarnya terlihat dari bagian dalam dan bagian dalamnya terlihat dari bagian luarnya.” Lantas seorang arab baduwi berdiri sambil berkata, “Bagi siapakah kamar-kamar itu diperuntukkan wahai Rasululullah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Untuk orang yang berkata benar, yang memberi makan, dan yang senantiasa berpuasa dan shalat pada malam hari di waktu manusia pada tidur.” (HR. Tirmidzi)