Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Kapolres Sidrap AKBP Budi Wahyono melanjutkan safari jumatnya. Kali ini orang nomor satu di Jajaran Polres Sidrap tersebut menyambangi Masjid Al ikhlas di Jalan Andi Cammi Kelurahan Batu Kecamatan Pitu riase Kabupaten Sidrap, (22/2/19).
Safari jumat merupakan program Kapolres Sidrap dalam rangka mendekatkan diri dengan warganya, tiap jumatnya seluruh masjid secara bergantian ia kunjungi, selain memperkenalkan diri, beliau juga menitip pesan – pesan kamtibmas terhadap para jamaahnya yang hadir.
“Ini sudah menjadi rutinitas kami, tak hanya dalam kota namun kami juga menyisir seluruh masjid hingga pelosok, melalui kesempatan ini juga kami berupaya memberi pesan kamtibmas kepada warga untuk senantiasa bersama menjaga keamanan dan ketertiban,” ucapnya.
Moment tersebut juga ia manfaatkan untuk mewakafkan Al Quran, menurutnya dengan membagikan kitab suci tersebut semoga dapat memberi manfaat bagi para jamaah masjid. “Sebagai seorang pemimpin sudah sepantasnya harus saling berbagi dan memahami keadaan sekitar, saya berharap ini berguna untuk warga,” tutup Budi.
Mewakafkan Al Quran merupakan amalan yang pahalanya terus mengalir meskipun pewakaf sudah meninggal dunia, wakaf termasuk kedalam amal jariyah atau amalan yang tidak putus pahalanya, sebagaimana Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda,
“Apabila anak Adam (manusia) wafat, maka terputuslah semua (pahala) amal perbuatannya kecuali tiga macam perbuatan, yaitu sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya” (HR. Muslim).
Dilansir dari qurancordoba.com, dalam sejarah Islam, perintis amalan wakaf adalah baginda Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Sebagaimana tertuang dalam hadits yang diriwayatkan oleh ‘Umar bin Syaibah daripada ‘Amr bin Sa’ad bin Mu’az, “Kami bertanya tentang Siapakah pewakaf yang paling pertama kali melakukannya?
Orang-orang Anshar menjawab, ‘wakafnya Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam Pada saat itu (622 SM), Rasulullah ketika tiba di Madinah sudah mewakafkan masjid Quba’ atas dasar ketaqwaan kepada Allah Swt. Dan wakaf untuk kedua kalinya, Rasulullah mewakafkan masjid Nabawi.
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda, “Sesungguhnya di antara amal saleh yang mendatangkan pahala setelah orang yang mengamalkannya meninggal dunia, yaitu; ilmu yang disebarluaskan olehnya, anak saleh yang ditinggalkannya, mushaf (alquran) yang diwariskannya, masjid yang dibangunnya, rumah yang didirikan dengan tujuan dijadikan sebagai tempat bermalam (penginapan) orang yang sedang dalam perjalanan (ibnu sabil), sungai yang dialirkan guna kepentingan orang banyak, dan harta yang disedekahkannya” (HR. Ibnu Majah).
Menyebarluaskan ilmu pengetahuan yang bermanfaa, baik pendidikan formal maupun nonformal, semisal diskusi, ceramah, dakwah, termasuk amalan berupa tulisan buku yang berguna dan mempublikasikannya,
Mendidik anak hingga menjadi anak yang salih/salihah – Anak yang salih dan salihah akan senantiasa beramal kebajikan di dunia. Dalam hadis dijelaskan; kebaikan yang dilakukan oleh anak saleh pahalanya terus mengalir hingga sampai kepada orang tua yang mendidiknya meskipun keduanya telah wafat dengan tanpa mengurangi bobot pahala yang diterima oleh orang yang beramal (anak),
Mewariskan mushaf (alquran dan buku agama) kepada orang-orang yang dapat memanfaatkannya untuk kebaikan diri, keluarga dan masyarakatnya,
Menyedekahkan sebagian harta – Orang yang beramal dengan menyedekahkan sebagian hartanya dengan penuh keikhlasan maka akan memperoleh pahala yang berlipat ganda.
Penulis : Apri