Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Pelaku penganiayaan yang menyebabkan meninggalnya selebgram Makassar Ari Pratama (23) berhasil ditangkap Polsek Panakkukang Polrestabes Makassar.
Kasubbag Humas Polrestabes Makassar Kompol Edhy Supriadi mengungkapkan saat konferensi pers di Polsek Panakkukang, Jumat (5/3/2021) sore, pelaku diamankan tidak cukup 24 jam setelah menikam korban.
“Penganiayaan terjadi pada hari Jumat 5 Maret 2021 menyebabkan korban meninggal dunia oleh pelaku berinisial perempuan AA (19). Tidak cukup 24 jam pelaku berhasil tertangkap oleh Kapolsek Panakkukang,” ungkap Kompol Edhy Supriadi.
Hubungan korban dan pelaku, ungkap Kompol Edhy bermula dari perkenalannya di media sosial kemudian hubungan berlanjut dengan berpacaran.
“Berawal pelaku dan korban berkenalan di medsos kemudian berpacaran kurang lebih tujuh bulan,” kata Kompol Edhy.
Belakangan korban sulit untuk ditemui dan dihubungi oleh pelaku hingga pada kesempatan berhasil dihubungi melalui telpon dan terjadi pertemuan di salah satu tempat parkiran swalayan.
“Terjadi pembicaraan kemudian berlanjut ke wisma dan di situ terjadi pertengkaran hingga terjadi penganiayaan pada saat korban terlelap tidur,” jelas Kasubbag Humas Polrestabes Makassar.
Terjadinya penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia diduga pelaku kecewa, korban berjanji menikahi namun korban susah lagi dihubungi sehingga timbul suatu niat jahat pelaku mempersiapkan pisau dapur.
“Pada saat bertemu di swalayang memang sudah dipersiapkan,” ucap Kompol Edhy.
Korban mengalami luka tusuk di bagian mematikan di bagian dada dengan tusukan berulang hingga puluhan kali. Pelaku dikenakan pasal 338 jo 351 ayat 3 KUHPidana dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Dari sisi psikologis hingga kenapa orang begitu berani mengahabisi nyawa korbannya yakni diurutan pertama adanya pribadi yang terlalu obsesif , pada kondisi ini boleh dibilang biasanya dialami oleh orang-orang yang belum dewasa dan butuh perhatian lebih. Sehingga ketika mereka kehilangan rasa cinta dan kasih sayang, maka dalam pikirannya kekerasan adalah jalan terakhir untuk menyudahi semuanya.
Mereka yang terlalu Agresif juga sangat berisiko melakukan tindakan kekerasan juga pembunuhan. Seolah-olah tak ada rasa takut dalam diri mereka. Orang dengan sifat agresif cenderung spontan dan berani. Orang-orang tipe ini mudah terpancing dalam kemarahan, sehingga tak segan untuk melakukan tindakan kekerasan pada orang lain.
Orang yang tertutup juga berbahaya. Orang dengan tipe tertutup boleh dibilang jarang berinteraksi dengan orang lain, sehingga ketika mereka kesal akan sesuatu hanya akan dipendam seorang diri. Bahayanya kemarahan yang menumpuk bisa saja meledak ketika masalah besar yang dia hadapi sudah menemui jalan buntu. Kadang kondisi demikian memaksa orang untuk berbuat kekerasan pada orang lain.
Menjadi pendendam, juga dapat memunculkan berbagai persoalan baru dikemudian hari. Ketika dia merasa disakiti maka dia dapat membalas rasa sakit hai itu dengan sesuatu yang lebih kejam dari apa yang dia alami.
Rasa Trauma yang mendalam juga dapat menyebabkan terjadi tindak kekerasan dan pembunuhan. Pengalaman-pengalam buruk dimasa lampau membuat seseorang berusaha melindungi dirinya sendiri dari hal-hal buruk yang dia anggap dapat hadir kembali di kehidupannya.
Itulah beberapa kondisi psikososial yang sangat mungkin mempengaruhi seseorang hingga akhirnya tega membunuh orang lain di sekitar mereka. Tentunya masih banyak motif pembunuhan lain. Bahkan motif politik, SARA, faktor ekonomi pun bisa menjadi faktor tindak kekerasan hingga pembunuhan, belum juga termasuk berbagai persoalam kehidupan yang bisa menjadi pemicu begitu entengnya orang tanpa rasa takut untuk membunuh sesamanya.