Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Warga Kelurahan Mattoanging digegerkan dengan penemuan mayat seorang kakek bernama Muh. Yasid Yahya (63) dirumahnya di Kelurahan Mattoanging, Kecamatan Mariso, Kota Makassar, Rabu (14/10/2020).
Dari informasi yang di peroleh dilokasi kejadian, kakek tinggal sendiri di rumah dan diperkirakan meninggal dunia sudah tiga hari.
Menurut salah satu kerabatnya menuturkan korban terakhir terlihat beraktifitas pada hari Sabtu (10/10), di ruang tamu sedang makan siang di rumahnya.
Tetangganya mengatakan bahwa bau menyengat sudah tercium pada hari Senin hingga Rabu, karena terganggu dengan bau tersebut maka ia menyuruh iparnya untuk menyelidiki darimana datangnya bau tersebut. Lalu diketahui tidaklama setelah ketika saudara kandung korban datang ke rumah almarhum.
Personil Polsek Mariso Polrestabes Makassar pun menerima laporan sadaura kandung almarhum telah tercium bau menyengat dari rumah kakaknya, kemudian berdasarkan laporan tersebut petugas langsung mendatangi di Jl. Hati Senang Kota Makassar.
Kanit Reskrim Polsek Mariso Iptu Sugiman mengkomfirmasi mengatakan bahwa mulanya ada tetangga yang mencium bau tidak sedap dari rumah milik korban, awalnya dikira adalah bau bangkai hewan. Setelah itu kemudian tetangga tersebut melaporkan kepada warga yang lainnya.
Jenazah berhasil dievakuasi sekitar pukul 16.00 wita, selanjutnya dibawa ke RS. Bhayangkara Makassar, untuk dilakukan penanganan lebih lanjut menggunakan ambulance milik polri.
“Untuk penyebab kematian yang pasti belum diketahui, karena masih menunggu hasil visum dari pihak rumah sakit, kuat dugaan karena sakit,” ujarnya.
Dari peristiwa diatas kembali kita memetik pelajaran berharga bahwa kematian itu tak bisa dihindari, tidak mungkin ada yang bisa lari darinya. Namun seribu sayang, sedikit yang mau mempersiapkan diri menghadapinya.
Seperti perkataan Umar bin Abdul Aziz, “Aku tidaklah pernah melihat suatu yang yakin kecuali keyakinan akan kematian. Namun sangat disayangkan, sedikit yang mau mempersiapkan diri menghadapinya.” (Tafsir Al Qurthubi)
Ingatlah, tak mungkin seorang pun lari dari kematian,
“Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Jumuah: 8).
Harus diyakini kematian tak bisa dihindari,
“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. An Nisa: 78).
Semua pun tahu tidak ada manusia yang kekal abadi,
“Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu (Muhammad).” (QS. Al Anbiya: 34).
Yang pasti Allah yang kekal abadi,
“Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. Ar Rahman: 26-27).
Lalu setiap jiwa pasti akan merasakan kematian,
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.” (QS. Ali Imran: 185).
Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Yang dimaksud dengan ayat-ayat di atas adalah setiap orang pasti akan merasakan kematian. Tidak ada seseorang yang bisa selamat dari kematian, baik ia berusaha lari darinya ataukah tidak. Karena setiap orang sudah punya ajal yang pasti.” (Tafsir Al Quran Al Azhim, 3: 163).
Jadilah mukmin yang cerdas,
Dari Ibnu Umar, ia berkata, “Aku pernah bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, lalu seorang Anshor mendatangi beliau, ia memberi salam dan bertanya, “Wahai Rasulullah, mukmin manakah yang paling baik?” Beliau bersabda, “Yang paling baik akhlaknya.”
“Lalu mukmin manakah yang paling cerdas?”, ia kembali bertanya. Beliau bersabda, “Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam berikutnya, itulah mereka yang paling cerdas.” (HR. Ibnu Majah no. 4259. Hasan kata Syaikh Al Albani).