Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Bripka Fadli. N sebagai Bhabinkamtibmas Parangbanoa dan Kampili senantiasa mendatangi warganya untuk mengetahui keadaan dan situasi diwilayahnya kemudian menyampaikan beberapa pesan dan himbauan kamtibmas kepada warga.
Ia bersama Kepala Desa Kampili Syarifuddin serta Kepala Puskesmas Kampili melakukan sambang dan silaturahmi sekaligus menjenguk warganya yakni Asrullah yang sedang sakit dan tidak mempunyai biaya untuk berobat sehingga Kapus Kampili memeriksa lalu memberikan rujukan untuk di rawat di RS. Syekh Yusuf.
Inilah bentuk empati Bhabinkamtibmas yang apabila mendengar ada warganya yang sakit maka langsung menjenguknya, sambang ini juga bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi dengan masyarakat setempat.
Sesuai arahan Kapolres Gowa AKBP Budi Susanto, SIK, bahwa kegiatan silaturahmi serta menjenguk warganya yg sakit untuk mempererat tali silaturahmi antara Bhabinkamtibmas dengan Warga masyarakat serta mengetahui langsung kondisi diwilayahnya guna mendukung program kerja Kapolri untuk menjaga harkamtibmas tetap aman sehingga polri tambah dicintai oleh masyarakat dilingkungannya, tegas AKBP Budi Susanto, SIK.
Perhatian Bhabinkamtibmas Polres Gowa yang menjenguk warganya yang sakit termasuk amal shalih yang paling utama yang dapat mendekatkan kita kepada Allah Ta’ala, kepada ampunan, rahmat dan Surga-Nya.
Mengunjungi orang sakit merupakan perbuatan mulia, dan terdapat keutamaan yang agung, serta pahala yang sangat besar, dan merupakan salah satu hak setiap muslim terhadap muslim lainnya.
Rasulullah shallallahu alahi wassallam bersabda:
“Apabila seseorang menjenguk saudaranya yang muslim (yang sedang sakit), maka (seakan-akan) dia berjalan sambil memetik buah-buahan Surga sehingga dia duduk, apabila sudah duduk maka diturunkan kepadanya rahmat dengan deras. Apabila menjenguknya di pagi hari maka tujuh puluh ribu malaikat mendo’akannya agar mendapat rahmat hingga waktu sore tiba. Apabila menjenguknya di sore hari, maka tujuh puluh ribu malaikat mendo’akannya agar diberi rahmat hingga waktu pagi tiba.” (HR. at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Imam Ahmad dengan sanad shahih).
Selain itu hendaknya orang yang membesuk mendoakan orang yang sakit: “Tidak mengapa, semoga sakitmu ini membersihkanmu dari dosa-dosa, Insya Alloh.” (HR. al-Bukhari).
Atau doa: “Aku memohon kepada Allah Yang Maha Agung, agar menyembuhkan penyakitmu.” (HR. at-Tirmidzi, dan Abu Daud)
Perlu diketahui bahwa ciri seorang muslim bila terkena musibah maka ia bersabar, karena dengan sifat sabar itulah Allah Azza wa Jalla akan menghapus dosa-dosa hambanya.
“Dari Ummu Al-Ala’, dia berkata :”Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjenguk-ku tatkala aku sedang sakit, lalu beliau berkata. ‘Gembirakanlah wahai Ummu Al-Ala’. Sesungguhnya sakitnya orang Muslim itu membuat Allah menghilangkan kesalahan-kesalahan, sebagaimana api yang menghilangkan kotoran emas dan perak”. (HR. Abu Daud).
Wasiat yang ada dihadapanmu ini disampaikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tatkala menasihati Ummu Al-Ala’ Radhiyallahu anha, seraya menjelaskan kepadanya bahwa orang mukmin itu diuji Rabb-nya agar Dia bisa menghapus kesalahan dan dosa-dosanya.