Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Antisipasi tahanan kabur, piket Provos Polsek Somba Opu Polres Gowa Aipda Abd. Kadir mengontrol ruang tahanan (Rutan) sekaligus kebersihan dalam ruang tahanan Polsek, Kamis (20/01/22).
Saat melakukan pengecekan, Aipda Abd Kadir menghimbau dan menekankan kepada seluruh penghuni hotel prodeo sebanyak 10 orang agar setiap saat membersihkan ruangan sel agar terhindar dari penyakit.
Untuk meyakinkan pula tidak adanya penyimpangan atau pelanggaran prosedur dalam ruang sel, Piket Provos mengecek langsung kedalam ruangan sel tahanan tentang barang apa saja yang di perbolehkan dan yang tidak di perbolehkan berada dalam ruangan sel.
“Selanjutnya Piket Provos Aipda Abd Kadir mengingatkan kepada penghuni sel bahwa pada kesempatan inilah kalian harus menyadari akan perbuatannya dan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, untuk intropeksi diri agar tidak mengulanginya kembali selain itu tetap jaga kondisi tubuh agar tetap sehat dan apabila ada tahanan yang sakit segeralah menyampaikan kepada anggota jaga yang piket saat itu,” jelasnya.
Hal senada disampaikan pula oleh Kapolsek Somba Opu bahwa perlunya pengecekan setiap saat kepada orang tahanan termasuk kebersihan ruangan sel dan barang barang bawaannya dan apresiasi disampaikan kepada personil Unit Provos yang sudah melakukan tindakan serta pencerahan kepada orang tahanan sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama hamba Allah.
Pengecekan yang dilakukan piket Provos Polsek Somba Opu di Rutan merupakan bentuk antisipasi terhadap situasi dimana belakangan ini banyak terjadi peristiwa tahanan kabur.
Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Adrianus Meliala memaparkan ada dua faktor yang menyebabkan tahanan nekat melarikan diri dari sel.
Pertama ada unsur lalai didalam penjagaan, tidak adanya kerja sama antar petugas untuk berjaga dan yang kedua adalah fasilitas yang buruk.
Dia menambahkan, faktor pertama adalah yang paling berbahaya. Dengan adanya kelalaian dalam bertugas ketika sedang berjaga malam, mampu mencoreng institusi pertahanan negara dalam mengawasi tahanan.
Adrianus juga meminta pihak kepolisian memperbaiki fasilitas tahanan agar tidak lagi kebobolan.
Kasus tahanan kabur menjadi tantangan bagi kepolisian. Kasus seperti ini menjadi persoalan klasik, terutama di polsek-polsek dengan struktur tahanan tidak berstandar. Sarana yang tak memadai lagi-lagi menjadi faktornya.