Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Sebagai bentuk ungkapan belasungkawa terhadap warganya, Bhabinkamtibmas Polsek Minasatene Polres Pangkep Aipda Muhammading menyempatkan diri melayat kerumah duka salah satu warganya di Kampung Soreang, Desa Kabba, Selasa (01/03/2022).
Tak hanya melayat ke rumah duka, Bhabinkamtibmas Polsek Minasatene Aipda Muhammading juga ikut mengantar jenazah menuju ke tempat pemakaman umun (TPU) Galung Boko Desa Kabba, Kecamatan Minasatene, Pangkep.
Dalam kesempatan tersebut, Aipda Muhammading juga tak lupa mengingatkan para pelayat agar tetap memperhatikan protokol kesehatan yakni menggunakan masker dan menjaga jarak agar tetap terlindungi dari paparan Covid-19.
“Semoga keluarga yang ditinggalkan dapat lebih tabah dan ikhlas merelakan kepergiannya almahrum dan amal ibadahnya diterima di sisiNya,” terang Bhabinkamtibmas.
Ditempat terpisah, Kapolsek Minasatene Akp Aswan Habi mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang positif, “Karena ini merupakan bagian dari pelayanan kepada warga masyarakat, selaku bhabinkamtibmas harus hadir di tengah tengah warga masyarakat baik suka maupun duka,” tuturnya.
Sikap Bhabinkamtibmas Polsek Barebbo terhadap warga yang berduka dengan hadir melayat merupakan wujud kepedulian sosial terhadap sesama, selain itu hal tersebut juga merupakan hak seorang muslim terhadap muslim lainnya, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,
“Hak seorang muslim terhadap sesama muslim ada enam yaitu : 1) Jika kamu bertemu dengannya maka ucapkanlah salam, 2) Jika ia mengundangmu maka penuhilah undangannya, 3) Jika ia meminta nasihat kepadamu maka berilah ia nasihat, 4) Jika ia bersin dan mengucapkan Alhamdulillah maka doakanlah ia, 5) Jika ia sakit maka jenguklah dan 6) Jika ia meninggal dunia maka iringilah jenazahnya” (HR. Muslim)
Selain menjadi hak muslim, melayat juga mempunyai pahala yang besar disisi Allah ta’ala, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa melayat jenazah muslim karena iman dan ikhlas, ia menyertainya hingga shalat jenazah dan menyelenggarakan pemakamannya, maka dia membawa pahala dua qirath, satu qirath semisal bukit uhud. Dan barangsiapa ikut shalat jenazah kemudian pulang sebelum jenazah itu dimakamkan, maka ia membawa pulang pahala satu qirath. (HR. Bukhari)
Hal ini (Melayat) juga menjadi cara untuk terus mengingat kematian yang muaranya akan membuat kita betul betul mempersiapkan bekal sebelum ajal menjemput sebab tidak satupun manusia yang bisa lari dari kematian, “Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. An Nisa: 78).
Dengan mengingat kematian juga membuat kita menjadi manusia yang cerdas, dari Ibnu Umar, ia berkata, “Aku pernah bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, lalu seorang Anshor mendatangi beliau, ia memberi salam dan bertanya, “Wahai Rasulullah, mukmin manakah yang paling baik?”
Beliau bersabda, “Yang paling baik akhlaknya.” “Lalu mukmin manakah yang paling cerdas?”, ia kembali bertanya. Beliau bersabda, “Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam berikutnya, itulah mereka yang paling cerdas.” (HR. Ibnu Majah no. 4259. Hasan kata Syaikh Al Albani).