Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Kapolres Bone Akbp Muhammad Kadarislam Kasim melakukan kunjungan di TK Kemala Bhayangkari di Jalan Bhayangkara, Kelurahan Walannae, Kecamatan Tanete Riattang, Kamis (02/05/19).
Kunjungan Kapolres Bone ini di laksanakan setelah mengikuti kegiatan upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2019 di halaman kantor Bupati Bone Jalan Jenderal Ahmad Yani Watampone Kabupaten Bone.
Saat melakukan kunjungan, Kapolres Bone di sambut baik oleh para Guru dan murid TK Kemala Bhayangkari, hal ini dilakukan dalam rangka Hari Pendidikan Nasional tahun 2019.
Pada kesempatan ini, Kapolres Bone didampingi oleh Ketua Bhayangkari Cabang Bone berbagi tali asih kepada Guru yang telah banyak mengabdikan diri dalam mendidik anak-anak khususnya murid TK. Kemala Bhayangkari.
Kapolres Bone mengtakan, menjadi seorang guru tidaklah mudah, harus memiliki sifat sabar dan ikhlas karena yang dihadapi adalah anak yang masih kecil.
“Menjadi guru tidaklah mudah, apalagi yang dihadapi adalah anak kecil jadi sebagai guru TK harus membutuhkan keahlian khusus dalam mendidik dan kreatifitas yang tidak mudah, selain menjadi guru juga harus mampu menjadi orang tua,” ungkap Kapolres Bone.
Apa yang dilakukan Kapolres Bone merupakan bukti keiamanan, dengan bersedekah seseorang akan mendapatkan banyak keutamaan.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya tentang sedekah yang paling utama, dan jawaban beliau dikaitkan dengan sifat dan kondisi orang yang bersedekah.
Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu menceritakan, bahwa ada seseorang yang bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Ya Rasulullah, sedekah apakah yang paling afdhal?’
Jawab Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam,
Sedekah yang engkau berikan ketika engkau masih muda, pelit harta, bertumpuk angan-angan untuk hidup mewah, dan takut bangkrut. (HR. Ahmad 7407, Nasai 2554, dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
Betapa sulitnya orang bersedekah di saat dia sedang mengejar kariernya, harapannya, obsesinya, dan cita-citanya. Mungkin dia butuh perang batin untuk bisa mengeluarkan Rp 20 rb. Karena itulah, nilainya lebih afdhal dari pada yang lainnya.
Hanya saja, ada beberapa keterangan ulama yang menganjurkan sedekah di hari jumat, mengingat keutamaan hari jumat itu.
Kaidah umum terkait tingkatan keutamaan amal, bahwa amal yang dikerjakan di waktu mulia, memiliki nilai keutamaan yang lebih besar, dibandingkan amal yang dikerjakan di waktu kurang mulia.
Berikut kita akan simak beberapa keterangan ulama tentang keutamaan sedekah hari jumat,
Pertama, keterangan as-Syarbini – ulama Syafiiyah – (w. 977 H). Dalam kitabnya al-Iqna fi Halli Alfadz Abi Syuja’, beliau menjelaskan tentang hari jumat. Beliau menyatakan tentang sedekah hari jumat,
Dianjurkan memperbanyak sedekah dan beramal soleh di hari jumat atau malam jumat. Memperbanyak shalawat untuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam di malam atau siang hari jumat.
Berdasarkan hadis: “Sesungguhnya hari yang paling afdhal adalah hari jumat. Karena itu, perbanyaklah membaca shalawat untukku. Karena shalawat kalian diperlihatan kepadaku.” (al-Iqna’, 1/170)
Kedua, keterangan Ibnul Qoyim – ulama hambali – (w. 751), Dalam kitabnya Zadul Ma’ad, beliau menyebutkan beberapa keistimewaan hari jumat,
Bahwa sedekah di hari jumat memiliki keistimewaan khusus dibandingkan hari yang lain. Sedekah di hari jumat, dibandingkan dengan sedekah di hari yang lain, seperti perbandingan antara sedekah di bulan ramadhan dengan sedekah di selain ramadhan.
Saya pernah melihat Syaikhul Islam – rahimahullah – apabila beliau berangkat jumatan, beliau membawa apa yang ada di rumah, baik roti atau yang lainnya, dan beliau sedekahkan kepada orang di jalan diam-diam. Saya pernah mendengar beliau mengatakan,
“Apabila Allah memerintahkan kita untk bersedekah sebelum menghadap Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka bersedekan sebelum menghadap Allah lebih afdhal dan lebih besar keutamaannya.” (Zadul Ma’ad, 1/407).
Karena itu, tradisi di masyarakat kita dengan memberikan infaq setiap jumatan, insyaaAllah termasuk tradisi yang baik. Meskipun kita menganjurkan agar semacam ini tidak dibatasi selama hari jumat saja. Termasuk, tidak membatasi hanya diberikan untuk masjid saja. Banyak masjid di sekitar kita danannya melimpah. Sementara di sebelahnya ada orang muslim soleh yang lebih membutuhkan bantuan.