Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Polda Sulsel ternyata memiliki seorang hafidz Al Qur’an. Dia adalah Bripka Nasrullah betugas di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sulsel. Saat ini, pria 32 tahun itu tercatat sebagai salah satu personel Tim Khusus Polda Sulsel.
Tak banyak yang tahu jika Nasrullah merupakan seorang hafidz Al Qur’an. Apalagi di lingkup kepolisian, Nasrullah lebih dikenal sebagai reserse yang ahli dalam bidang IT.
Hal ini diketahui saat Bripka Nasrullah menjadi salah satu wisudawan Hafidz Qur’an, di Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an Al Imam Ashim Antang, Ahad, 21 April 2019. Menariknya, dari 264 wisudawan, Bripka Nasrullah merupakan satu-satunya hafidz yang berstatus Non Santri.
“Alhamdulillah, saya bisa menjadi bagian dari generasi penghafal Qur’an,” ungkap Bripka Nasrullah saat dikonfirmasi seusai acara.
Kepada Tribrata, Nasrullah mengaku telah menekuni hafalan sejak satu tahun terakhir. Dan dalam dua bulan, ia mampu menguasai hafalan hingga 10 juz.
“Saya baru bisa mempertanggung jawabkan 10 juz hafalan di wisuda ini,” ucapnya.
Diketahui, Nasrullah memang pernah menghabiskan masa pendidikannya di sebuah pesantren di Takalar. Sebelum akhirnya memutuskan untuk menjadi seorang anggota Polisi.
“Di masa SMP hingga SMA, saya memang menghabiskan pendidikan saya di Pesantren, saat SMA, saya sempat kehilangan hafalan karena fokus mempersiapkan diri mendaftar untuk menjadi polisi,” kisah Nasrullah.
Polisi memang sudah menjadi impian Nasrullah sejak kecil. Hingga akhirnya, impiannya itu tercapai seperti saat ini. “Dan setelah beberapa tahun menjadi Polisi, hafalan saya makin lama makin hilang,” tuturnya.
Situasi ini pun diakuinya sempat membuatnya gelisah. Dia mengaku gamang dan gusar dengan hal tersebut.
Ditengah kegusaran itulah, Ulla, sapaan karibnya, kembali menguatkan diri mendalami ilmu yang dulu pernah digelutinya. Ditengah aktivitasnya mengejar penjahat, Ulla mampu meneruskan hafalan Qur’an, meski dengan harus belajar sendiri.
Semaksimal mungkin, waktunya disisihkan untuk terus belajar dan menghafal ayat demi ayat. “Metodenya ya mengulang setiap beberapa ayat perhari. Minimal 1 halaman 1 hari,” ujarnya.
Metode itu telah dilakukan sejak 6 bulan terakhir. Dan alhasil, saat ini, hafalan ayah satu anak ini pun sudah mencapai 10 Juz. Sisa 20 juz lagi untuk menyempurnakan impiannya tersebut.
Sementara itu perjalanan karir Bripka Nasrullah di Kepolisian tergolong cemerlang, berbagai prestasi tercatat pernah ia raih.
Salah satunya dengan masuk dalam barisan Pasukan Perdamaian PBB, mewakili Indonesia di Sudan.
Sebelum itu Bripka Nasrullah mengawali karirnya di Biddokkes Polda Sulsel. Disana, Nasrullah menghabiskan waktu beberapa tahun menjadi personel Dokter Kepolisian, sebelum terjun ke dunia Reserse.