Tribratanews.sulsel.polri.go.id – Seorang pekerja rumah tangga tertimpa pagar meninggal dunia di Kompleks IdI Blok G Kelurahan Masale Kecamatan Panakkukang kota Makassar, Kamis pagi (25/4/19).
Personil piket Polsek Panakkukang yang mendapat informasi segera mendatangi TKP yang dimaksud. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit Grestelina Makassar namun nyawa Satria Nira yang dipanggil Atri tidak tertolong.
Menurut keterangan saksi Eni pekerja rumah tangga, berawal ketika dirinya bertamu korban dengan maksud ingin melamar kerja sebagai pembantu rumah tangga di tempat korban bekerja dan korban mengantar masuk ke dalam rumah untuk bertemu Ibu Ellyana.
Sambil berbincang di ruang tamu, Ibu Ellyana menyuruh korban untuk menutup pintu pagar. Pintu pagar yang didorong tiba-tiba jatuh ke dalam mengenai korban.
Korban yang jatuh tertimpa pagar tersebut menyebabkan muka dan kepala korban pecah mengeluarkan darah yang mengakibatkan korban meninggal dunia di tempat dan pihak pemilik rumah membawa korban kerumah sakit Grestelina Makassar.
Dari peristiwa tersebut kembali kita memetik pelajaran berharga bahwa kematian itu tak bisa dihindari, tidak mungkin ada yang bisa lari darinya. Namun seribu sayang, sedikit yang mau mempersiapkan diri menghadapinya.
Seperti perkataan Umar bin Abdul Aziz, “Aku tidaklah pernah melihat suatu yang yakin kecuali keyakinan akan kematian. Namun sangat disayangkan, sedikit yang mau mempersiapkan diri menghadapinya.” (Tafsir Al Qurthubi)
Ingatlah, tak mungkin seorang pun lari dari kematian,
“Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Jumuah: 8).
Harus diyakini kematian tak bisa dihindari,
“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (QS. An Nisa: 78).
Semua pun tahu tidak ada manusia yang kekal abadi,
“Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu (Muhammad).” (QS. Al Anbiya: 34).
Yang pasti Allah yang kekal abadi,
“Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. Ar Rahman: 26-27).
Lalu setiap jiwa pasti akan merasakan kematian,
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.” (QS. Ali Imran: 185).
Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Yang dimaksud dengan ayat-ayat di atas adalah setiap orang pasti akan merasakan kematian. Tidak ada seseorang yang bisa selamat dari kematian, baik ia berusaha lari darinya ataukah tidak. Karena setiap orang sudah punya ajal yang pasti.” (Tafsir Al Quran Al Azhim, 3: 163).
Jadilah mukmin yang cerdas,
Dari Ibnu Umar, ia berkata, “Aku pernah bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, lalu seorang Anshor mendatangi beliau, ia memberi salam dan bertanya, “Wahai Rasulullah, mukmin manakah yang paling baik?” Beliau bersabda, “Yang paling baik akhlaknya.” “Lalu mukmin manakah yang paling cerdas?”, ia kembali bertanya. Beliau bersabda, “Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam berikutnya, itulah mereka yang paling cerdas.” (HR. Ibnu Majah no. 4259. Hasan kata Syaikh Al Albani).